7 ; Just work hard

1.3K 161 0
                                    

"Raina..."

Matanya berbinar,bibir nya tersenyum
Begitu lebar,berdiri dari duduk nya dan memeluk sosok yang ia rindukan selama ini

"Kangen,Ma"bisiknya

Jennie mengusap usap punggung putrinya yang naik turun,dia berusaha melepaskan pelukan putrinya

"Anak cantik gaboleh nangis!"kata nya sambil mengelap wajah putrinya,
Tertawa kecil dan mencubit hidung putrinya yang memerah

"Mama ayo pulang!"ajaknya sambil menatap wajah cantik ibunya yang alami ditambah balutan baju serba putih dan bunga berwarna kuning di tangan nya

"Ngga sayang,ini tempat mama,
Mama gabisa balik kesana,karena ini udah jadi tempat mama seutuhnya.
Kalau balik pun harus kemana?
Tubuh mama di bawah makam pasti udah ilang sayang..."lirihnya sambil mengelus rambut putrinya

"Tapi Raina kangen Mama,kalo mama gamau pulang Raina juga ga mau pulang!"kata Raina sambil melipat kedua tangannya di depan dada dengan wajah cemberut

Jennie tersenyum simpul,tangan nya beralih ke lengan putrinya, tertawa lagi melihat ekspresi putrinya, seperti sedang berkaca rasanya

"Perjalanan kamu masih jauh,masih panjang,jadi anak yang membanggakan dulu,baru boleh disini sama mama"

"Lama ih ma!"

"Denger Raina,kamu ga punya waktu banyak,dengerin mama!"katanya berubah menjadi wajah serius membuat Raina agak takut

"Mama gasuka sikap kamu,mama udah ga tahan,semua nya udah membaik kenapa kamu ngga?
Jangan bikin orang lain jengkel karena kelakuan kamu itu Raina!
Mama gasuka! Apalagi kamu hina hina fisik perempuan lain! Mama ga pernah ajarin kamu begitu!"omelnya dengan wajah tajam, membuat Raina merasa seperti sedang mengaca

Melihat putrinya yang sepertinya ketakutan melihat dirinya marah,
Jennie menghela dan mengajak putrinya duduk berhadapan di alang alang bunga lavender,dia meletakan bunga kuning yang ia pegang di atas paha nya, kedua tangan nya menggenggam tangan putrinya

"Kamu tahu ga ketika mama mengandung kamu apa yang mama harapkan?"tanya Jennie dengan sebuah senyum di wajahnya

Raina menggeleng dan masih menunduk, menunggu perkataan ibunya selanjutnya

"Mama pengen punya anak perempuan yang kayak mama! yaa..
Minimal baik aja lah kalo gabisa kayak mama, yang penting jadi diri sendiri,
Eitss tapi jadi diri sendiri kalo diri kamu jahat ya jangan lho Rain,mama gasuka kamu jadi jahat dan brandal!"

"Apaan itu stress ko ngerokok,nge vape,mabuk mabukan! Kalo udah di titik terlemah tuh berdoa sama tuhan!
Kamu bukan atheis! Tuhan pasti ngerti kamu!"lanjutnya

"Maaf,Raina janji akan jadi lebih baik,
Karena mama udah datengin Raina dan ini terasa nyata,Raina bener bener seneng dan Raina akan merubah diri Raina demi mama,
Raina janji,tapi mama juga harus janji!"jawabnya setelah mendongak kan kepalanya menatap sang ibunda

"Mama juga harus rajin datengin Raina kayak begini ya!!!"lanjutnya

Jennie mengelus kepala Raina dan mengangguk,memeluk tubuh putrinya itu,mengecup kening nya berkali kali

"Ayo pulang,mama antar, waktu kamu ga banyak,harus kamu lakuin apapun itu janji mama!"kata Jennie setelah melepaskan pelukan itu,dia mengambil bunga nya dan berdiri

Jennie mengantar Raina hingga ke depan pintu tanpa tembok itu,
Ketika di buka,hanya ada cahaya putih,sebelum masuk Jennie menarik lengan putrinya

"Janji ya?"tanya nya dengan sebuah senyum, Raina pun ikut tersenyum dan mengangguk

Cold Meet Ice • Asahi ✔️Where stories live. Discover now