Jung - 17 (End)

3.5K 292 41
                                    

Berapa bulan, atau... berapa tahun sudah terlewati?

Entahlah, Jaehyun dan Renjun tidak begitu menghitung. Yang pasti sekarang mereka merasa waktu begitu cepat berjalan. Jeffrey sudah memasuki masa sekolah menengah pertama, yang mana membuat bocah tampan itu semakin pintar dan semakin di minati oleh beberapa teman sekelasnya. Sementara kedua adiknya, Somi dan Sungchan, mereka sudah memasuki masa sekolah dasar.

Ketiga anak itu cukup akrab dalam berbagai hal. Mereka juga cukup kompak dalam melakukan sesuatu, termasuk menjahili ayah mereka sendiri. Dan jika Jaehyun marah dengan kelakuan nakal mereka, mereka akan mengadu ke ibu mereka yang senantiasa membela dan malah memarahi sang ayah yang sebenarnya tidak salah.

Seperti saat ini. Jaehyun, Jeffrey, Somi dan Sungchan sedang bermain pistol air di taman belakang rumah mereka. Renjun sendiri sedang bereksperimen di dapur.

"Appa payah, begitu saja sudah K.O" ejek Somi sambil berkacak pinggang dan memandang Jaehyun yang sudah tergeletak di atas rumput hijau dengan bajunya yang basah.

Jaehyun mengatur nafasnya, membiarkan Sungchan yang kini terus menembakkan air di tubuh dan wajahnya. Sungguh malang karena ia baru saja di keroyok oleh anak anaknya sendiri. Tapi tidak menampik jika ia menikmati suasana bermain dengan mereka seperti ini. Walau selalu dia yang kalah dalam permainan, tapi Jaehyun suka. Jaehyun suka melihat ketiga anaknya tertawa lepas saat melihatnya ter-nistakan.

"Hah...Appa lelah anak anak, main yang lain saja ya" Jaehyun mulai bangkit dari rebahannya dan duduk dengan tubuhnya yang basah kuyup.

Somi dan Sungchan menatap satu sama lain sambil tersenyum, lalu mereka kembali menatap Jaehyun yang kini mengadahkan kepalanya ke atas sambil mengatur nafasnya.

"YEAY, APPA KALAH...KITA DAPAT TAMBAHAN UANG JAJAN UNTUK MEMBELI KOMIK BARU DI TOKO BUKU....ASIK!!"heboh Somi dan Sungchan.

Jaehyun menatap kedua anak kembarnya tak percaya. Apa? Bukankah mereka tadi hanya mengajak bermain?!

"Hoo...tunggu. Appa tidak bilang jika ingin menambahkan uang jajan kalian"

Somi dan Sungchan langsung memasang raut tak suka.

"Ish...Appa kan sudah janji!"

"Coba ingat ingat, kapan Appa janji untuk menambahkan uang jajan kalian?"

Si kembar merengut tak suka. Kemarin uang jajan mereka di potong oleh Jaehyun karena mereka menghilangkan buku paket pelajaran milik mereka sendiri. Alhasil Jaehyun yang harus mengganti dan membeli yang baru untuk mereka belajar.

Tapi, bukan Somi dan Sungchan namanya jika mereka tidak melakukan sesuatu yang dapat mengembalikan kondisi uang jajan mereka lagi.

"Appa..."si gadis mulai melancarkan aksinya. Matanya mulai berkaca-kaca.

Sedangkan yang laki laki menunduk seolah merasa bersalah padahal Jaehyun sama sekali tidak memarahi keduanya.

Jaehyun menghela nafas panjang. Ini rumit, sungguh rumit. Maka dari itu, dengan tidak ikhlas, Jaehyun mengeluarkan kata kata yang dapat membuat kedua anak kembarnya itu bersorak girang.

"Baiklah, Appa akan menambahkan uang jajan kalian untuk kali ini"

"YEAY!!"

"Tapi ingat! Untuk kali ini saja. Karena kalian masih dalam masa hukuman"

"AY AY KAPTEN!!"seru Somi dan Sungchan sambil mengangkat tangan kanan mereka untuk memberi hormat.

Setelahnya, si kembar berlari menuju pintu samping rumah yang menghubungkan dengan halaman belakang. Jaehyun berdiri sambil menggerutu.

"Eoh, aku ketinggalan apa?"tanya Jeffrey yang baru datang sambil membawa selang air.

Jaehyun menatap anaknya dengan datar, ia tau maksud Jeffrey membawa selang itu.

"Letak kan itu kembali prince"

Jeffrey tertawa, air sudah menetes dari selang yang ia tahan dengan jarinya sendiri. Mengarahkan selang itu tepat didepan dada bidang Jaehyun. Tersenyum sebelum remaja tampan itu melancarkan aksinya.

"Appa, kau harus tau, aku sayang padamu"

Berakhir kata itu, Jeffrey melepas tahanan pada selang itu, membuat air keluar deras dari selang dan mengenai dada dan wajah Jaehyun hingga membuat pria itu kembali basah.

"Prince, durhaka kau!"

.

.

.

gieokdeuri sakjedwaessna
apassdeon ge gieokdo an na..

Baby neoui du nuneul bomyeon..

yesanghan jeok eopseossdeon i nal
dasi uyeoncheoreom natana...

Baby neoui du nuneul bomyeon...

Keep it on the low...
Keep it on the low alright...
Keep it on the low...
tto ireon iri
ireonal sudo isseossdaneun geol...

"Jeffrey dan Somi memang memiliki bakat dalam menyanyi"

Renjun mengangguk setuju mendengar penuturan Jaehyun. Malam ini mereka sedang memperhatikan ketiga bocah yang sedang bernyanyi bersama di halaman belakang rumah melalui balkon kamar mereka yang mengarah kesana.

"Huft...cepat sekali mereka besar. Padahal kemarin aku baru saja mengganti popok mereka"

Renjun tertawa, kemudian melepas rangkulan Jaehyun pada bahu nya.

"Mereka harus besar dan tidak selamanya mereka akan bersama kita"Renjun mulai meletakkan kedua tangannya di bahu Jaehyun hingga sekarang mereka saling berhadapan.

"Aku tau..."Jaehyun melirik sekilas ketiga bocah yang kini sedang bermain kejar kejaran dan teriak teriak tidak jelas.

"...hanya saja aku merasa ini terlalu cepat"

Keduanya saling menatap satu sama lain. Hingga beberapa detik kemudian, Jaehyun memutus kontak mata mereka dengan mengajak Renjun untuk berciuman.

Tidak lama, hanya sebentar. Renjun menjadi orang pertama yang memutus cumbuan mereka. Lalu menyatukan kening mereka.

"Jung Jaehyun, kau sudah menjadi ayah dan suami yang baik untuk ku dan anak anak, terimakasih"ungkap Renjun sambil memberikan senyum manis yang selalu Jaehyun suka.

Jaehyun memejamkan matanya dan juga ikut tersenyum."Jung Renjun, kau sudah menjadi ibu dan istri yang baik untuk ku dan anak anak, terimakasih"

Keduanya saling melemparkan senyum tulus dengan kening mereka yang masih menyatu. Jaehyun menarik pinggang Renjun untuk lebih dekat.

"Jung Renjun, I love you with all my heart. Forever, and it will continue like that until death do us part"

"Nado Jung Jaehyun. I love you, too. Keep doing that until death do us part"

Setelah ungkapan manis keduanya, mereka kembali menyatukan bibir mereka dengan permainan yang lembut nan menghanyutkan. Malampiaskan rasa cinta dan bahagia.

Melupakan fakta bahwa ketiga anak mereka menyaksikan adegan ciuman mereka dengan Jeffrey yang menutupi mata kedua adiknya.

"Oppa, kenapa mata Somi di tutup? Somi ingin lihat!"

"Hyung, Chanie tidak bisa lihat apa apa, siapa yang matikan lampunya?!"

'Biarlah mataku yang tercemar, kalian jangan'












END

Keep It On The Low - JaeRen [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang