Sabtu Pagi

11.3K 868 58
                                    

sebagai istri sekaligus ibu bagi anaknya kegiatan mark sehari-hari tidak jauh dari mengurus suami, anak dan rumah.

seperti sekarang ini jam masih menunjukkan pukul setengah enam pagi, agak terlambat bagi mark yang setiap harinya memulai aktifitas pukul lima pagi. 

saat membuka mata pemandangan pertama yang ia lihat sungguh membuatnya tersenyum, suami dan anaknya saling berpelukan dengan kepala anaknya yang bersandar didada bidang sang papa.

"selamat pagi." sapa mark pada kedua kesayangannya tak lupa kecupan dimasing-masing kening mereka.

mumpung sekarang hari sabtu mark tidak terlalu terburu-buru karena suaminya libur bekerja dan membiarkan sedikit lebih lama suaminya tidur.

lantas mark bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk sekedar cuci muka dan gosok gigi kemudian menuju dapur membuat sarapan untuk keluarga kecilnya.

sarapan pagi ini mark tidak membuat banyak menu, hanya nasi goreng dengan telur mata sapi dan nugget mengingat bahan makanan di dapur sudah hampir habis. niatnya ia memang ingin mengajak suami dan anaknya untuk membeli keperluan rumah yang sudah habis.

setelah menata sarapan dan membersihkan dapur mark kembali menuju kamarnya untuk membangunkan sepasang ayah dan anak tersebut.

mark mendudukannya dirinya dipinggiran kasur, membangunkan suaminya pertama kali.

"hyung, ayo bangun.." panggil mark seraya mengusap pelan surai hitam sang suami.

karena ia tau suaminya tipe orang yang mudah terbangun, jadi mark tidak perlu repot-repot berusaha keras membangunkannya.

tidak sampai 10 detik mata yang tadi terpejam kini perlahan terbuka, mark selalu suka kegiatan seperti ini. membangunkan suaminya dan menjadi orang pertama yang dilihat suaminya dipagi hari.

"pagi hyung.." sapa mark sambil tersenyum.

"pagi sayang.." sapanya balik dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.

"ciuman pagiku mana?" pinta sang suami jahil.

cup

tanpa banyak protes mark mengecup bibirnya.

"ayo bangun aku udah buat sarapan untuk kalian."

jaehyun bangkit dari tidurnya, dudk bersandar pada kepala ranjang.

sekarang mark beralih ke sisi lainnya, kali ini membangunkan sang anak.

"Nono, bangun sayang sudah pagi.." mark mengecup ringan seluruh wajah anaknya.

berbeda dengan jaehyun yang mudah bangun beda halnya dengan jeno yang sulit sekali dibangunkan, padahal mark pun mudah terbangun hanya karena suara atau sentuhan seminim mungkin. sebenarnya jeno itu keturunan siapa?

"Nono, ayo bangun bunda udah buat sarapan kesukaan nono loh.." mark masih sabar membangunkan jeno, ia tau jeno itu sudah bangun dan mendengar panggilannya namun enggan membuka matanya.

tidak ada cara lain selain—

"kalo gitu robot-robot dikamar nono bunda buang—"

"bunda!"

cara ini dan berhasil!

jeno membuka matanya merengut dengan bibir bawah yang sedikit dimajukan, jaehyun yang melihat itu hanya tersenyum geli. istrinya itu memang benar-benar jahil.

"bunda gak boleh buang robot, jeno!" kesal jeno.

"biarin bunda buang aja, lagian mainan jeno kan udah banyak." ucap mark usil.

"papa!"

jeno bangun dari tidurnya, memeluk leher sang papa berniat mencari pembelaan. jaehyun hanya tersenyum, bukan hal yang jarang melihat mark dan jeno selalu bertengkar karena masalah sepele. walaupun jaehyun tau kalau mark hanya bercanda, tapi bagi mark melihat jeno merengut seperti itu sangatlah lucu dimatanya.

"papa, cepat marahi bunda karena bunda udah nakal sama jeno!" jeno masih memasang wajah kesalnya.

"papa gak bakal marahin bunda karena papa sayang sama bunda." mark masih meladeni kekesalan jeno.

"no! papa lebih saya sama jeno! iya kan pa?" tanya jeno penuh harap.

"papa sayang jeno dan bunda, gak bisa salah satunya." jawab jaehyun.

jeno ingin protes namun sudah dipotong duluan oleh jaehyun.

"ayo kita cuci muka dan gosok gigi setelah itu kita sarapan bersama." jaehyun sudah jengah dengan pertengkaran antara istri dan anaknya, kalau tidak diberhentikan bisa-bisa sampai sore nanti.

mark hanya tertawa kecil, "kalo gitu aku tunggu dibawah."

jaehyun hanya mengangguk sementara jeno sudah menyembunyikan wajahnya diperpotongan leher jaehyun enggan menatap bundanya. mark tak masalah toh sebentar lagi juga jeno akan menempel lagi padanya.

jaehyun menggendong jeno menuju kamar mandi sekaligus membantu jeno.

tak lama jaehyun turun masih dengan jeno dalam gendongannya, namun mark melihat ada yang berbeda dari jeno. anaknya terus menunduk dengan tangan yang melilitkan bagian depan bajunya. kebiasaan yang menandakan bahwa dirinya sedang gugup atau cemas.

jaehyun sudah duduk dikursi meja makan tapi jeno masih tetap berada digendongan jaehyun enggan melepasnya.

"nono, kenapa?" tanya mark tapi tak ada jawaban dari jeno justru semakin menundukkan kepalannya.

mark menuntut jawaban dari jaehyun tetapi jaehyun enggan memberikan jawaban.

"nono dipanggil bunda tuh." sahut jaehyun.

perlahan jeno mendongakkan kepalanya, menatap wajah sang bunda. mark kaget melihat mata jeno yang sudah berkaca-kaca dengan bibir yang bergetar.

"b—bunda hiks.." isak jeno.

"ya ampun sayang kamu kenapa?" mark bangkit dari duduknya berjalan menghampiri jeno, mengangkat dan mendudukan dipangkuannya.

"bunda hiks..." jeno masih terisak dan semakin mengeratkan pelukannya.

"iyaa jeno mau apa hm?" mark mengusap pelan punggung jeno berusaha menenangkan anaknya yang tiba-tiba menangis padahal baru beberapa menit yang lalu anaknya masih memasang wajah kesal padanya.

"maafin j—jeno bunda hiks.. hiks.."

"bunda maafin, tapi jeno berhenti ya nangisnya.."

"maaf karena jeno sudah hiks.. mengabaikan bunda hiks.. hiks.." isak jeno makin kencang.

"iyaa bunda maafin, maafin bunda juga ya sudah seperti itu tadi pada jeno. bunda gak buang mainan jeno kok tenang aja." mark membuat jarak, dihapusnya lelehan air mata jeno dan mengecup kedua pipi chubby anaknya.

"sekarang kita sarapan, jeno suka kan nasi goreng buatan bunda? mau pake telur atau nugget?" tanya mark.

jeno mengangguk, "pake nugget."

"oke, setelah sarapan kita pergi ke supermarket. kita pergi membeli makanan kesukaan jeno. iya kan papa?" kali ini mark mengalihkan perhatiannya pada jaehyun yang dijawab iya disertai senyuman.

"bunda..suapin jeno yaa.." pinta jeno melas.

"siap kapten!"

🌼🌼🌼

baper sendiri ngetiknya..
ngebayangin kalo ini beneran terjadi pasti gemes bgtt😭
atau cuma aku aja yg baper?😩

vote dan commentnya dong guys

Mein Sohn [Jaemark ft. Jeno]Where stories live. Discover now