ᕗ 06

984 139 65
                                    

INI GEGARA DIKASIH KEJUTAN MOMENTNYA JAKENI-KI JADI RIVAL DIGAME AEGYO AKHIRNYA KAN MABOK NYAWA MELAYANG PEN UPDATE DUA KALI. AKKK PADAHAL BUAT SIMPENAN DRAFT TAPI YASUDALAH. CAPCUS AJA ASODJDCKDKDKDJDJJ

HAPPY READING 🏳🏳

──────────────── ℌ𝔬𝔴 𝔞𝔟𝔬𝔲𝔱 𝔩𝔬𝔳𝔢 ☃︎
Ni-ki side's








Aku berbaring di atas tempat tidur sambil memikirkan apa yang sudah terjadi beberapa jam yang lalu. Tidak sengaja aku bertabrakan dengan Jaeyoon, lalu tidak sengaja juga aku marah-marah padanya ...

"Shim! Lagi-lagi kau!"

"Nishimura sunbae, aku tidak berjalan di arah yang salah,"

"Huh? Jadi kau pikir ini salahku?!"

"Memangnya ada orang lain selain Sunbae? Seharusnya sunbae mengambil jalur sebelah kiri, bukan?"

Setelah itu aku mengernyitkan dahi, menyenggol bahu Jaeyoon dan pergi meninggalkannya.

Teringat kejadian beberapa jam yang lalu membuatku begitu malu dan menyesal.

"Jaeyoon pasti membenciku ..." Aku bergumam dengan lesu, berguling ke kiri sambil memeluk bantal dan berpikir apa yang harus kulakukan besok jika aku bertemu dengannya.

Tapi sebelum memikirkan apa yang harus dilakukan besok, aku masih memikirkan perasaanku yang tidak menentu ini.

Apa aku benar-benar menyukai Jaeyoon itu? Apa bagusnya dia? Aku dan anak itu sama-sama laki-laki bukan?! Lalu apa bagusnya dengan laki-laki?!

Bayangan Jaeyoon yang menghadangku di hari pertama muncul dalam benakku dengan tiba-tiba. Wajahnya yang tampan, struktur wajah yang tegas, suaranya yang tenang, dan sikapnya yang dewasa ... meskipun dia jauh lebih muda dariku ...

"ARGHHH!, KENAPA BISA ADA LAKI-LAKI MACAM DIA?!" Aku menggigit bantalku dan berguling-guling diatas tempat tidur.

Baru kali ini ada seseorang menegurku dan bahkan beberapa kali membantuku. Kurasa memang tidak ada salahnya kalau aku merasakan hal seperti ini pada Jaeyoon.

Aku terdiam seketika, otakku memberikan ide lain..

"Tunggu dulu ..." Aku bangun lalu duduk di atas kasur dan menatap dinding kamarku.

"Jaeyoon menegurku duluan, bukan?"

"Jaeyoon bahkan ke kelasku untuk memberikan plester, kan?"

"Kemudian Jaeyoon pergi ke rumahku untuk mengantar surat dari ssaem, ditambah lagi dia menyelamatkanku dari bajingan busuk itu ..."

Aku terdiam lagi dan memikirkan semuanya baik-baik.

"Kalau begitu bukankah Jaeyoon yang sebenarnya menyukaiku?!" Seruku ketika kesimpulan yang paling valid terlintas.

Selama ini aku tidak pernah memintanya melakukan hal-hal tadi, benar, kan? Kalau begitu, kalau begitu! Semuanya adalah keinginan dia sendiri, kan?!

ITU TANDANYA DIA JATUH CINTA PADAKU?!

Aku membelalakan mata dan cepat-cepat menutup wajah dengan bantal, supaya teriakkanku tidak didengar ibu yang berujung mengganggu tidur tetangga sekitar.

Jaeyoon mungkin jatuh cinta padaku pada pandangan pertama! Aku tahu itu!

Aku bergegas turun dari tempat tidur, mencari cermin di meja belajarku yang berantakkan.

"Uh ... dimana, dimana..?" Aku melemparkan jaket, bungkus potato chip, mangkuk ramyeon dan mencari-cari cermin yang nampaknya tidak ada di kamarku.

How About Love? [Jakeni] ✔️Where stories live. Discover now