TREMBESI

1.8K 203 15
                                    

Udah pernah gua publish nih Sebelumnya, tapi gue hapus dan gue gabungin di sini aja bareng oneshoot-oneshoot yang lain. Ehehe.

~•~

TREMBESI

~•~

Mistery

~•~

Zaman HZ

~*~

Samanea saman, atau yang sering mereka sebut dengan nama pohon Trembesi itu memang terlihat biasa dan tak berharga bagi kebanyakan orang. Tapi dua hal itu tak berlaku bagi seorang pria yang kini tengah berdiri di depannya, memandang nanar ke arah ukiran yang terpeta pada batang pohon itu, hasil dari jemari seseorang yang berhasil mengisi kekosongan hatinya sekaligus yang membuatnya semakin kosong dan hampa.

“Aku masih menunggu. Aku kembali entah untuk yang keberapa kali, menagih janjimu yang akan datang selagi Trembesi ini masih berdiri” lirih pria itu, hembusan angin sore menjadi simphoni di tengah lirihannya yang terdengar sedih. Sudut bibirnya tertarik, menciptakan gurat senyum yang terlihat menyakitkan, “Hari ini adalah hari yang sama dimana pertama kali aku menemukanmu, di sore yang begitu mencekam, aku menemukanmu dalam keadaan mengenaskan....

Senja bergelayut manja di ujung barat waktu itu. Seorang pemuda hendak memangkasi rumput-rumput yang ada di ladang untuk makan ternaknya. Pemuda itu bernama Baekhyun, dia berjalan dengan santai, berharap dapat membawa rumput-rumput segar dan banyak untuk sang ternak. Kemarin dia absen karena terlalu sore pulang dari mengurus ladang orang.

Dia berjalan lurus kearah matahari tenggelam, di samping barongan biasanya banyak sekali rumput-ruput hijau yang belum terjamah pestisida, seperti rumput Gajah. Dia mengenal siapa pemilik ladang yang sekarang dia pijaki. Itu ladang milik temannya, seorang yang ramah dan baik hati.

Baekhyun menyenandungkan beberapa lagu yang dia hafal sepanjang perjalanan menuju barongan. Ketika kakinya hendak melangkahi sebuah belukar, mulutnya spontan berteriak dan menjatuhkan sabitnya saat matanya tak sengaja menyorot tubuh manusia tergeletak di bawah pohon Trembesi.

Jantung Baekhyun berdetak kencang saking terkejutnya, keringatnya bercucur deras padahal angin sedang berdesau dengan kencangnya.

Ingin rasanya dia berlari meninggalkan jasad itu dan mengurungkan niatnya untuk mengambil rumput, tapi nuraninya mengatakan kalau dia harus melihat orang itu dan memastikan bahwa orang itu masih hidup.

Mengesampingkan rasa takutnya, Baekhyun memberanikan diri untuk mendekati jasad itu. Perlahan namun pasti, dia melangkah mendekat. Ketika sampai, reflek dia menekap mulut dengan kedua tangannya yang bebas. Tubuh orang yang ada di depannya begitu memprihatinkan. Pakaiannya dipenuhi dengan darah yang nampaknya masih segar. Wajahnya yang babak belur dicampuri darah dan tanah merah ladang hampir tak bisa dikenali.

Dengan tangan gemetar, Baekhyun meraih pergelangan tangan orang itu dan mengecek denyut nadinya.

Bersyukurlah dia, nadinya masih berdenyut.

“Akan kubawa dia pulang dan ku obati. Bisa habis dimakan serigala dia kalau kubiarkan disini” kata Baekhyun.

Susah payah dia membopong tubuh jangkung pemuda yang ditemukannya menuju motor bututnya yang ia bawa. Dia mengikat tubuhnya dan tubuh si pemuda dengan tali ban yang seharusnya digunakan untuk mengikat rumput.

Baekhyun melajukan motornya hati-hati melewati jalanan ladang yang cukup sempit. Bau anyir dari darah yang menempel di pakaian serta tubuh pemuda itu menyeruak masuk menusuk indera penciumannya,  apalagi saat angin menerpa tepat melewati wajahnya.

KUMPULAN ONESHOOT/TWOSHOOT [CHANBAEK/KAISOO/OTHERS] Where stories live. Discover now