-happy reading-
⚠️⚠️⚠️——————————————————
"Hyung."
Jeon Jungkook menyembulkan kepalanya di ambang pintu yang sedikit terbuka.Hidungnya otomatis bergerak-bergerak lucu saat mencium aroma parfum favorit, tentunya parfum sang pemilik kamar ini.
Aroma vanilla mint yang bercampur aduk dan menyeruak dalam ruangan seorang Kim Taehyung.
Bahkan membuat benda kecil seperti sikat gigi atau gantungan kuncinyapun beraroma parfum."Taehyung Hyung," panggil Jungkook sekali lagi saat merasa dirinya diabaikan.
Padahal jelas-jelas punggung tegap Kim Taehyung memunggunginya di sudut ruangan.
Tampaknya orang yang sudah tujuh tahun terakhir ini merintis karier bersamanya dan lima orang kakak lainnya sedang memilih baju mana yang akan dimasukkan ke keranjang laundry.
"Hyung kau mengabaikanku!"
Wajah Jungkook total memberengut, semua member Bangtan paling tahu kalau Jungkook benci diabaikan.Mungkin menyandang gelar 'adik termuda' membuatnya manja dan terbiasa diperhatikan para hyungnya.
"1, 2, 3, 4, Bukankah baju ini milik Yoongi Hyung, kenapa— Jungkook? Sejak kapan masuk ke kamarku? Kenapa tidak langsung mendobrak pintu lebar-lebar dan melompat ke atas kasurku dengan kakimu yang kotor seperti biasanya?"
Kim Taehyung bahkan tidak membalik badan untuk melihat siapa yang berteriak barusan.
Terlalu hafal pada yang biasanya merengek minta ditemani saat jam tidur malam semua member begini.Tidak mendengar jawaban lagi, juga tidak mendengar suara pintu tertutup itu artinya Jungkook masih menunggunya di ambang pintu, dengan tanda petik, merajuk parah.
Segera Taehyung menyelesaikan acara memilah baju kotor, dan akhirnya berbalik badan.
Dan benar saja, Jungkook merengut seperti anak kecil sembari menatapnya tajam yang malahan terkesan lucu.
Terkadang Taehyung berpikir, bagaimana bisa para Hyungnya begitu menyayangi Jungkook? Bocah yang merengek bahkan bisa menangis keras di ruang tamu hanya karena Namjoon Hyung lupa membelikan es krim untuknya saat pulang dari kantor PD-nim.
Malam itu sampai semua member Bangtan harus bersabar, mengucapkan sepatah kata demi kata dengan penuh kelembutan, karena adik kecilnya sedang moodyan.
Namun lima detik kemudian Taehyung tersenyum saat dirinya ingat bahwa ia juga sama saja dengan yang lain.
Rela melakukan apapun demi melihat Jungkook senang lalu tertawa.
Sudah terbiasa dengan sifat manja yang Jungkook miliki."Apa? Apa hm? Coba kemari dan cerita apa yang Jungkook mau."
Seperti suara malaikat yang turun dari langit, penuh kelembutan membuat Jungkook luluh dan batal merajuk.
Taehyung duduk di sisi kasur, diikuti Jungkook yang cepat-cepat berlari dan melompat naik kasur.
Gigi kelincinya menyembul, cekikikan seperti anak kecil."Mau jalan-jalan," lirihnya sembari melirik-lirik cemas pada Taehyung.
"Jungkook-ah."

YOU ARE READING
kobaM
FanfictionCuma cerita tentang tingkah Jeon Jungkook waktu mabuk, dan Kim Taehyung yang menghadapi tingkah sang adik dengan kesabaran extra.