12. Fans Gue

217 78 114
                                    

"Permainan yang sangat mudah dan klasik. Kita lihat siapa yang menjadi pemenang nantinya. Nyatanya, kita saling menipu."
-Alexandra Nathania Emery-

Pagi ini SMA garuda kembali dihebohkan oleh sebuah berita yang sama sekali tak mereka percaya

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

Pagi ini SMA garuda kembali dihebohkan oleh sebuah berita yang sama sekali tak mereka percaya. Bahkan, banyak dari mereka yang menyebarkan berita itu ke media sosial. Alhasil, baik dari SMA garuda atau anak SMA lain banyak yang mengetahui berita ini.

Tampak di ujung sana terlihat dua sejoli yang sedang asik tertawa. Sepertinya mereka belum mengetahui berita itu. Lihatlah, sang gadis masih bisa tertawa di saat dirinya menjadi tokoh utama dalam berita itu.

Natha dan Rafa terus saja berbicara hingga langkah keduanya terhenti ketika Natha melihat banyak murid yang menatapnya dengan tajam.

"Kenapa lo lihatin gue gitu banget?" tanya Natha mendekati siswi berkacamata itu.

Bukannya gugup atau merasa takut, siswi itu justru melangkah maju mendekati Natha. Hingga keduanya sekarang saling menatap. "Apa anak pelacur dan koruptor pantas bersekolah di sini?" tanyanya dengan nada yang angkuh.

Natha terdiam mematung.

Pelacur?

Koruptor?

"Maksud lo, apa, ya?" Natha mencoba untuk tidak gegabah. Cukup sudah ia mencari gara-gara selama ini. Ia tak mau membuat keributan lagi hingga membuat nama dirinya terus dipandang buruk oleh semua guru.

"Gak paham? Lihat ke kelas lo, gih," jawabnya melangkah pergi meninggalkan Natha yang menatap bingung.

"Udah jangan didengerin," ucap Rafa merangkul pundak Natha.

Natha menoleh menatap laki-laki itu dengan senyum tipis. Perasaannya sangat tidak enak sekarang.

"Mau gue antar ke kelas?" tawar Rafa.

Natha menggeleng singkat. "Enggak, gue sendiri aja."

Rafa menganggukkan kepalanya. "Oke, kalau ada apa-apa hubungin gue," titah Rafa lalu mengacak rambut Natha dengan gemas.

"Iya, sayang," goda Natha menyengir lebar.

"ALEXANDRA NATHANIA EMERY."

Suara cempreng seseorang membuat Natha memutar bola matanya malas. Di saat momen indah seperti ini, haruskah ada pengganggu? Sangat cocok jika Zenna berjodoh dengan Kevan. Sama-sama pengganggu.

"Kenapa, Zen?"

Tanpa menjawab pertanyaan dari Natha, gadis itu langsung menarik tangan sahabatnya dengan kuat. Rafa yang melihat kejadian itu pun hanya menggelengkan kepalanya.

Zenna terus menarik tangan Natha dengan kuat. Langkahnya pun sangat cepat.

"Kenapa, sih, Zen?" tanya Natha dengan jengah. Ia sangat lelah untuk mengikuti langkah Zenna yang sangat terburu-buru. Sepertinya gadis itu ingin mengajak dirinya untuk merebut sembako.

Riddles Of Boy [COMPLETED]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora