#Shit 🔞

615 71 28
                                    



❌WARN❌

Perlahan Yoongi mengangkat tubuh Jimin tanpa melepaskan ciuman keduanya, sedang Jimin semakin lemas dibuatnya.

Tak lama akhirnya Yoongi melepaskan tautan keduanya. Membiarkan tubuh Jimin jatuh begitu saja diatas diranjang.

"Yoon—," lirih Jimin sedikit terengah dengan sisa kesadarannya yang limit.

Yoongi tidak menjawab dan hanya melirik Jimin sekilas. Ia sedang fokus pada sesuatu, entah apa yang sedang dipikirkan Yoongi saat ini sebelum akhirnya sebuah smirk menghiasi wajahnya.

Perlahan Yoongi semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Jimin. Sumpah demi apapun kepala Jimin terasa semakin berat dan tubuhnya terasa agak panas.

"Apa kau menyukainya?" tanya Yoongi, tersenyum tipis dengan wajah yang nampak dingin.

Netranya sudah bukan lagi milik Yoongi si Manusia, hitam kelam dan begitu tajam sarat akan si Serigala dingin milik Yoongi. Jimin tahu dan sangat bisa merasakannya, bahkan Sumire pun tidak ingin tinggal diam

"Ku mohon," pinta Jimin, air matanya menggenang di pelupuk dengan begitu menyedihkan.

Sedang Yoongi hanya kembali tersenyum tipis, mengecup kening Jimin beberapa saat, lalu menuruni pipi, bibir dan berakhir pada ceruk jenjang milik si manis.

Jimin menggelinjang geli menerima efeksi yang Yoongi berikan. Cukup lama Yoongi mencium perpotongan leher Jimin yang sepertinya sudah menjadi candu untuk Yoongi. Bau Jimin benar-benar membuat Yoongi ingin terus dan terus.

Tiba-tiba Jimin memekik cukup keras dibarengi desahan yang mana begitu terdengar memelas. Air matanya kembali menggenang dan perlahan menuruni sisi wajahnya yang ayu.

Jimin memejamkan matanya dengan bibir yang sedikit terbuka, kedua tangan yang mengepal dan nafasnya mulai tercekat.

Ada suara teriakan dari luar pintu, itu wanita yang sebelumnya melayani Yoongi. Ia terdengar begitu histeris dan panik, tak hanya wanita itu kedua jalang lainnya pun bertingkah sedikit aneh.

Mereka terlihat gelisah dan panik, merasakan pusing serta mual juga rasa terintimidasi oleh feromon yang perlahan menyentuh indra mereka.

Tak lama sesosok pria menutup pintu kamar itu perlahan dibarengi dengan ucapan yang sedikit mengusir, "Kalian tak pantas menyaksikan keindahan didalam, jadi biarkan aku menutupnya."

Pintu perlahan tertutup sempurna dan Yoongi hanya melirik memastikan pintu besar itu benar-benar sudah tertutup rapih.

Dibawah kukungannya Jimin terlihat begitu cantik dimatanya, wajah manis namun tampak sensual dengan keringan dan bibir bengkak yang memerah indah.

"Ahk...," Jimin kembali memekik, tubuhnya mendadak semakin memanas.

Bahkan panas yang Jimin rasakan lebih dari sebelumnya, lehernya terasa terbakar dan kepalanya seperti berputar.

Jimin seperti kesetanan menghentakkan kaki dan tangannya diatas ranjang, menggeleng tak jelas juga meracau menyebut nama sang Alpha.

"Terima saja dan tenanglah, sayang."

Tidak habis pikir, Jimin sedang kesulitan Yoongi dengan santainya hanya menyaksikan sesekali tersenyum padanya. Bahkan tanpa berdosa mulai menciumi wajah Jimin yang semakin dipenuhi bulir keringat.

SUMIRE [ YOONMIN ]Where stories live. Discover now