AISYAH prolog

41 16 6
                                    

Cinta akan indah jika keduanya saling membalas, mencintainya dalam diam berusaha untuk selalu menyembunyikan segala rasa yang terpendam, bertingkah seolah tak ada rasa namun hati selalu menyebutnya.

Tak kala melihat nya bersama dengan kekasih nya menceritakan tentang pujaan hatinya, tanpa ia sadari ada hati yang teriris, semakin terkikis hati kecil nya pedih tak tertahan, tersenyum dalam luka, bertahan meski sering kali badai menerpa  membuat pondasi yang selalu diangap kokoh menahan segala rasa namun saat ada luang hampir saja pondasi itu goyah ingin rasa nya berlari segera menuju pelabuhan hati yang di puja puja, namun kenyataan selalu menghempaskan nya kembali pada dasar laut yang terdalam.
Yah pelabuhan yang ia impikan telah berlabuh pada hati yang lain, meski ada celah untuk singgah pada pelabuhan impian tersebut, namun kenyataan nya itu terlalu menyakitkan.

Duka yang terbalut senyum indah tanpa nampak rasa sedih saat dihadapan pria yang ia cinta, hanya senyum yang terlihat, riang tawa yang terdengar. Yah memang terlalu pandai dalam menyembunyikan rasa tak peduli meski hati semakin terluka yang ia harap hanya kebahagiaan untuk sang pujaan hati, ikhlas meski pelabuhan telah disingahi oleh yang lain, karna memang ia telat untuk berlabuh pada pelabuhan impiannya, derai air mata selalu menemani setiap sujud nya ingin rasa nya di sepertiga malam untuk meminta nya pada sang pemilik hati, namun terlalu malu untuk meminta itu semua.

Dosakah jika mencintainya?

Salahkah segala rasa yang telah terlanjur ini?

Dua kalimat tersebut yang selalu tergiang dalam benak wanita bernama Aisyah Mikaila Jannah, wanita yang sebelum nya tak pernah merasa kan jatuh cinta, namun saat dalam hidupnya ia dipertemukan dengan sosok pria yang satu ini, luluh sudah kekerasan hatinya terhadap cinta, namun takdir berkata lain dan menghancurkan segala angan yang terpendam.

AISYAHWhere stories live. Discover now