Chapter 34

1.5K 205 25
                                    

Disclaimer :

Naruto : Masashi Kishimoto

Selamat membaca  🤗

❤️

( ˘ ³˘)

🌼

Usianya bisa dikatakan belia mengingat masih menginjak usia tujuh belas tahun, berstatus sebagai pelajar SMA di salah satu sekolah elit. Bisa di katakan untuk anak seusianya sebagai remaja.

Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Di usia yang seharusnya dihabiskan belajar giat agar masuk universitas terbaik, menjalin banyak pertemanan atau menjalin kisah percintaan dengan teman sebaya tapi hal itu tidak di lakukan juga rasakan oleh pemuda pemilik iris sekelam malam tersebut.

Walau berusia belia belum di katakan dewasa secara hukum tapi ia sudah menikah bahkan sebentar lagi akan menjadi ayah.

Entah itu sebuah prestasi atau pencapain terbesar dalam hidup tapi patut dibanggakan untuk anak seusianya.

Pernikahannya baru digelar secara agama dengan ritual agama Shinto belum bisa mencatatkan pernikahan di kantor catatan sipil agar pernikahan menjadi sah secara hukum negara.

Pernikahan merupakan suatu hal yang sakral di dalam kehidupan manusia. Sebelum memutuskan untuk menikah, ada banyak pertimbangan yang perlu dipikirkan oleh para pasangan.

Tidak ada pertimbangan matang bagi pemuda bernama lengkap Sasuke Uchiha yang begitu berani mengambil langkah menikah di usia muda yaitu 17 tahun dengan wanita dewasa berusia 25 tahun bernama Hinata Hyuga. Usia mereka berdua terpaut jauh 8 tahun, isterinya berusia lebih tua darinya tapi hal itu tidak menjadi masalah ataupun kendala untuk mereka berdua menikah terlebih akan segera hadir buah cinta mereka berdua hasil dari one night stand yang tidak sengaja terjadi.

Bisa dikatakan Sasuke menikah muda.

Menikah di usia muda seringkali dianggap belum matang baik secara mental maupun psikologis. Namun, tidak sedikit juga orang tua yang menginginkan bahkan sampai menjodohkan anaknya agar dapat menikah sedini mungkin.

Menikah di usia muda tentu tidak menyalahi aturan, namun banyaknya orang-orang berpikiran bahwa menikah muda itu sama saja dengan kecerobohan. Karena dari segi usia, kebanyakan pasangan yang menikah muda belum siap secara kematangan pikiran maupun finansial.

Menikah muda tak selalu berujung bahagia karena tidak sedikit yang berakhir dengan perpisahan lantaran belum adanya kesiapan mental yang kuat dalam menjalani kehidupan biduk rumah tangga. Karena menikah bukan hanya sekedar hidup bersama satu atap, ada hal yang akan terjadi dalam kehidupan bagaikan sebuah jalan yang berlika-liku.

Ada yang mengatakan jika menikah itu ibarat sedang berada di sebuah kapal di tengah lautan dimana ombak besar bisa kapan saja datang menerpa, dan disaat itu terjadi apakah kapal yang dinaiki tetap bisa bertahan atau harus karam dan tenggelam di dasar lautan.

Ada beberapa dampak negatif dari menikah muda salah satunya adalah masalah komitmen. Ini dia pemicu utama dalam keributan rumah tangga pasangan muda. Kebebasan menjadi hal yang diagung-agungkan sebagian besar mereka yang masih berada di usia muda. Sementara jika sudah menikah, pasangan akan sering dihadapkan dengan kondisi untuk saling mengalah dan bertoleransi serta menyingkirkan ego mereka untuk melakukan apapun yang diinginkan.

My (Perfect) Young HusbandOnde histórias criam vida. Descubra agora