1.Apa mencintaimu itu hal yang menyakitkan?

123 22 11
                                    

Kebanyakan orang percaya akan cinta. Tapi, siapa sangka seorang gadis cantik yang berusia 17 tahun ini tidak percaya akan hadirnya cinta. Dia sama sekali tidak tertarik dengan kata"P-A-C-A-R-A-N."

Namun, semenjak gadis itu bertemu dengan seorang lelaki tampan dengan sejuta pesona. Yang berhasil memikat hatinya. Bahkan, mampu membuat hari-harinya begitu sempurna. Lelaki itu berhasil membuat gadis ini merasakan yang namanya cinta.

Nathan Lauren Dirga

Lelaki yang mempunyai pesona luar biasa, siapapun yang melihatnya pasti akan tergila-gila. Lelaki yang sudah lancang memikat hati Retta dengan mudahnya. Tampan, tajir, dan juga badboy.

***

Hari ini Retta akan mengunjungi rumah Nathan dengan membawa kotak makan yang akan dia berikan kepada nathan. Nathan sangat menyukai masakan Retta, hampir setiap hari dia membawa makanan untuknya.

Jangan tanyakan kenapa. Itu karena Nathan hanya tinggal sendiri, orang tuanya sibuk bekerja di luar negeri. Nathan sebenarnya bisa masak. Tapi, dia lebih menyukai masakan Retta dibanding masakannya sendiri.

Dia berjalan sambil menikmati sejuknya udara yang menerpa tubuhnya. Retta menghela napas panjang, kini tangannya mulai merogoh saku celana. Lalu mengambil benda pipih berwarna silver. Retta melirik jam yang menunjukan pukul 15.30. Biasanya jam segini Nathan berada di Rooftop yang ada di rumahnya, mungkin dia sedang menikmati kesendiriannya.

Tepat di depan pintu rumah Nathan, dia tidak sengaja melihat Nathan sedang bersama teman-temannya. Seolah sedang membicarakan sesuatu.

Gadis itu bersembunyi di balik pintu, Retta penasaran apa yang di bicarakan Nathan dan teman-temannya? Apakah ada hubungannya dengan Retta?

"Lo suka kan sama Retta? Ngaku lo."

Retta terdiam, apakah selama ini Nathan juga mempunyai perasaan yang sama kepada Retta? Apakah ini saatnya perasaan Retta terbalas?

Jantungnya berdebar. Dia takut dengan jawaban Nathan, jika Nathan bilang tidak maka--

"Gak lah, lo pada kan tau, gue cuma kasihan sama dia. Lagian gue tuh sukanya sama Letta bukan Retta."

"Ayolah man. Mana mungkin seorang Nathan Lauren Dirga suka sama cewek kayak dia, mustahilkan?"

Deg

Jantung Retta rasanya ingin keluar. Itu Nathan, itu suara Nathan. Jadi, selama ini dia hanya pura-pura? Dia hanya memainkan perasaan Retta? Semua kata-kata manis yang dia ucapkan itu palsu? Semua yang dia kasih selama ini hanya sebatas kasihan?

Lelaki yang sudah lancang memikat hatinya, ternyata dia hanya menggores luka saja. Bahkan, dia satu-satunya orang yang mampu membuat Retta percaya akan cinta. Selama ini Retta berharap Nathan akan membalas perasaannya. Dia berharap hubungannya dengan Nathan bisa lebih dari seorang teman. Tapi, semuanya dihempas oleh kenyataan.

Air mata tiba tiba saja turun dari mata Retta. Selama ini Nathan hanya berpura-pura, dia tidak tulus menyayangi Retta. Dadanya sesak, apakah dia harus percaya dengan fakta ini? Apa ini hanya mimpi? Ayolah, katakan bahwa semua ini hanya mimpi, katakan bahwa mereka hanya bercanda?

"Lo tega banget Nat, lo tau kan kalau selama ini Retta belum pernah ngerasain yang namanya jatuh cinta? Dia bahkan gak percaya sama yang namanya cinta. Dan lo itu cinta pertamanya."

"Justru itu gue cinta pertamanya. Jadi dia bisa ngerasain yang namanya cinta."

Retta tak dapat lagi menompang tubuhnya dengan tangan yang bergetar hebat dia menutup mulut menahan isakan.

LOVE TRIANGLEDonde viven las historias. Descúbrelo ahora