60

552 73 27
                                    

"Bagaimana? Yang ini bagus, kan?" tanya Sakura sambil mengangkat onesie bayi dan menunjukkan nya pada Gaara. "Itu bagus!" Sakura tersenyum riang dan menambahkan itu ke troli belanja yang dibawakan Gaara.

Well, disini dia dan Gaara berada di toko khusus untuk perlengkapan bayi. Naruto dan yang lainnya memilih berpencar karena akan aneh dan berisik jika mereka bersama dan terus bergerombol.

Keduanya terus menyusuri. Padahal niat awal Sakura, mencari alat-alat khusus untuk bayi, namun malah tergiur dengan pakaian imut yang di pajang dan ia malah ketagihan.

"Wah, pasangan baru, ya?" kata Ibu-Ibu yang kebetulan berbelanja dan melihat. Eh? "Masih muda sekali, tapi sudah punya anak." apakah ini ejekan? Sakura menyipitkan matanya.

"Sayang.... bagaimana dengan yang ini? Kurasa cocok untuk Taka!" kata Gaara mengambil sepatu mungil secara acak. Ia akan mengalihkan perhatian supaya Sakura tidak mendengar ocehan sampah Ibu-Ibu itu.

"Oke."

Gaara memilih mengajak Sakura menyingkir darisana.

"Ck, jangan dengarkan mereka. Mulut mereka memang sampah!" kata Gaara yang sedang menahan kesal. "Tentu. Lagi pula, aku tidak menanggapi nya dengan serius." jawab Sakura cuek dan mulai melihat-lihat sekeliling nya.

"Ngomong-ngomong... sebuah keajaiban sekali kamu memanggilku seperti itu." ejek Sakura. "Itu hanya untuk mencegah mereka memuntahkan omong kosong sampah!" jawab Gaara cepat, dengan pipi sedikit merona.

"Hahaha, Panda-chan ku sudah dewasa. Aku mengerti, aku mengerti." tawa Sakura santai. "Hei, baby Taka... lihat, Uncle Panda mu salah tingkah, hahaha!" kata Sakura sembari mencubit lembut pipi baby Taka yang kini sudah bangun.

Baby Taka tertawa.

Melihat pemandangan indah di depan nya, Gaara tersenyum tipis.

Ah, ia membayangkan bagaimana masa depan nya nanti jika hidup bersama dengan Sakura. Apakah akan sehangat dan seharmonis ini?

Ia harap begitu.

🌸🌸

Mereka selesai berbelanja. Gaara membawakan troli belanjaan baby Taka yang begitu banyak.

"Kalian sudah selesai?"

Naruto dan yang lainnya muncul. Mereka agak terkejut melihat belanjaan mereka yang tidak sedikit itu.

"Yup, sudah." jawab Sakura senang. Melihat betapa lucu nya outfit dan keperluan bayi yang di beli nya, ia tak bisa menahan diri untuk membayangkan bagaimana lucu nya baby Taka saat memakai semua itu.

"Yasudah, ayo pulang. Kita sudah cukup bersenang-senang." kata Shikamaru yang diangguki mereka. Mereka berjalan berdampingan.

Namun, ketika mereka akan memakai lift...

Sakura berdiri terpaku saat pintu lift terbuka. Disana ada si Brengsek itu dan bawahan nya. Sasuke sendiri terkejut melihat kehadiran Kakek nya itu. Ia dapat melihat kilatan aneh diantara Kakek nya dan Sakura.

Sakura agak menutupi baby Taka saat pria tua itu beralih menatap bayi di pelukan nya.

"Wah, Kakek Madara! Kita bertemu lagi!" seru Naruto antusias. "Oh, hai... kids. Sudah lama sekali tidak bertemu!" sapa nya santai. Ia menatap kearah Sakura dan tersenyum. Sakura sendiri berusaha keras untuk tidak melakukan hal nekat dan membalas nya dengan senyum tipis yang terkesan kaku dan dipaksakan.

Sakura dalam hati mengumpat akan kesialan nya. Seharusnya ia mendengarkan Sasori untuk segera pulang. Tapi, ia terlalu terbuai disini dan lupa waktu. Dan sekarang? Ia mendapat akibat nya.

YouWhere stories live. Discover now