1. Aku

11 1 3
                                    

Kemarin, kemarin sekali aku begitu ingin menuliskan sebuah cerita. Bergerak dari kenangan yang ku alami setelah lama hidup di dunia. Aku berniat membagikan sebuah kisah kecilku kepada kalian. Mungkin tak se-hebat penulis pada umumnya. Aku juga tak memiliki angan-angan tinggi agar kalian mau membaca ceritaku. Tapi, akan lebih baik jika kuceritakan kepada kalian yang ingin membacanya.

Kisah hidup kelasik, drama percintaan seperti dalam film-film televisi atau romansa jarak jauh yang biasa disebut LDR. O iya, perkenalkan Aku Youtan. Tentu bukan nama asli, setidaknya cerita ini tak memerlukan nama yang tertulis di akte kelahiran bukan. Lelaki berumur 19 tahun kelahiran medan. Tertarik di bidang sastra seperti puisi dan prosa. Tak ada bedanya sih, prosa kan masuk dalam kategori puisi. Jadi, aku tertarik puisi itu saja.

Aku tak begitu peduli jika cerita ini akan buruk nantinya, baik, keren, jelek. Buruk dan jelek itu gada bedanya kan. Jadi ya sudah, siapa peduli tentang itu. Pertama kali, pertama kali dia mengirimkan pesan padaku adalah pesan berisi ucapan selamat. Di hari kelahiranku, tepat bulan april tahun ini. Entahlah cerita ini kapan kalian baca. Yang jelas umurku di situ adalah 19 tahun. Di hari yang sama, aku terobsesi untuk melakukan tangkapan layar lalu menjadikannya status Whatsapp. Aku mengikuti orang-orang yang sedang berulang tahun dan melakukan hal yang sama seperti yang aku lakukan. Dia di sana, tiba-tiba saja me-reply statusku. Tepat jam 10 pagi. Namanya tiba-tiba naik paling atas daftar obrolan. Isi chatnya sama. Ucapan selamat hari lahir dengan nuansa islami dan sebuah Voice note yang ia rekam sendiri. 40 detik berisi suaranya yang aku begitu menyukainya. Jujur, bagiku suaranya begitu lembut. Sangat lembut sekali.

Aku mengucapkan amin, dan ucapan terima kasih kepadanya. Tak lama di bawah namanya ada tulisan sedang mengetik berwarna hijau.

"Doa terbaik Untukmuuuuu." Isinya seperti itu.

Huruf U-nya ada 5. Aku tahu itu mubazir tapi untuk sebuah awal percakapan, aku tertawa sedikit. Setelahnya ya begitu, menjadi pesan lalu dan tenggelam di kedalaman. Tapi aku memikirkan suatu hal, Namanya ada di kontakku, aku belum pernah melakukan obrolan atau apapun itu. Tapi namanya sudah ada di kontakku. Anaphalis, itulah yang tertulis di sana. Tentu saja bukan nama aslinya, kita harus sedikit belajar nama tumbuhan bukan. Setidaknya kalian akan paham setelah mencari.

Aku juga masih menempuh pendidikan dan memilikiorang yang pernah aku sayang. Begitulah kehidupan. Ada saat dimana ia datangada juga saat dimana ia pergi. Tapi aku belum menyadari bahwa aku akan menaruhhati untuknya. Nama yang masih aku belum tahu dari mana asalnya. Dia yangbersuara begitu lembut dan menangkan hati. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 09, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

A TelephoneWhere stories live. Discover now