Confession 🔞

4.8K 387 78
                                    

Let's Play Begin~




Day 5




"Good morning,"


"Nghh." Sunoo melenguh ketika tidurnya terusik oleh seseorang yang berbisik dan mengecup tengkuk nya berulang kali dari belakang.


"Ini sudah hampir siang. Kau masih tak mau bangun?" Sunoo membuka perlahan matanya, mempersiapkan cahaya yang masuk ke iris coklat indahnya.


Pemuda berparas cantik itu berbalik memeluk sosok yang sedari tadi mengganggu tidurnya, menyembunyikan wajahnya pada dada bidang sang rupawan.

"Badan ku remuk Jay. Kau benar benar mengerjai tubuhku," lirihnya sambil merapatkan tubuh polosnya pada lelaki berambut blonde itu.


Jay tertawa, terkesan bangga mendengar itu. "Haha. Salah sendiri kenapa lubang binal mu itu tak mau melepas penis ku," ucapnya sambil menampar pantat tembam Sunoo membuat sang pemilik meringis kecil.


Hey, tentu saja pantatnya masih merasa ngilu akibat Jay semalam. Tak Sunoo sangka bahwa lelaki itu sangat kasar di atas ranjang. Meski ia tak menyangkal bahwa ia tetap menikmatinya. "Lagipula siapa yang semalam meracau meminta lebih?"


"Ish! Frontal sekali." cetus si pemuda cantik sambil memukul pelan dada lelaki itu.


Tak lama dia mendongak berniat menatap Jay, "Tapi kau menikmatinya bukan?"


Lelaki berahang tegas itu pun membalas tatapan foxy milik Sunoo. Ia memiringkan garis bibirnya, "Lumayan. Seandainya kau mengizinkanmu untuk keluar di dalam," seringai nya sambil mengelus lembut wajah si cantik yang malah terdiam, entah memikirkan apa.


"Jay aku ingin mandi," Sunoo bangkit mendudukan tubuhnya, menyingkap selimut yang sedari tadi membalut tubuh polosnya.

"Mandi bersama?" Tawar Jay yang di angguki oleh pemuda rubah itu.







─────────────────────








Jay menatap sosok indah di hadapannya yang sedang asik bermain dengan gelombang sabun di tangannya.


Ya. Dirinya dan Sunoo saat ini saling berhadapan di dalam bathtub, menikmati hangat nya air yang masuk kedalam pori pori kulit mereka.


Lelaki berambut blonde itu tertegun memperhatikan tingkah lucu si pemuda manis.


"Sunoo ya," panggil nya mengintrupsi sosok di hadapannya.


"Hn?"


"Sudah berapa banyak lelaki yang melihat mu telanjang seperti ini?"


Sunoo terdiam sejenak, mencerna pertanyaan mendadak lelaki berahang tegas itu. "Aku tak menghitungnya,"


"Cih. Jalang," decih Jay.


Sunoo memutar bola matanya jengah. "Bodoh. Bukannya kau juga terbiasa memasukan penis mu ke banyak lubang?"


Suara tawa Jay menggema. "Haha. Kau tak salah juga,"


"Cih. Keparat,"


"Hahaha," Entah, mendengar umpatan dari bibir cherry si cantik membuatnya tak henti terbahak. Jujur, ia seperti bertemu dirinya sendiri dalam versi yang berbeda pada diri Sunoo.


"Seandainya takdir sedikit lebih lembut padaku.. Mungkin aku tak akan seperti sekarang ini," tawanya terhenti ketika mendengar gumaman tersebut.


Jay yang menemukan ekspresi Sunoo yang kelabu dengan segera menarik tangan si pemuda cantik, membawa tubuh itu duduk membelakangi nya dan mendekap nya dari belakang.


"Sunoo ya.." Jay menaruh dagu nya di pundak Sunoo.


"Yaa?"


Tangannya ia bawa untuk menggenggam tangan yang lebih kecil, mendekatkan pada bibirnya. Mengecupnya lembut lalu berucap pelan. "Jadi milikku?"


Sunoo membolakan matanya. Ia melepaskan dekapan Jay, kembali membalikkan tubuhnya untuk menatap si lelaki blonde. "Hng? Kau baru sajaㅡmenembak ku?" Ucap nya tercekat, namun di balas anggukan yakin oleh lelaki di depannya.


"Aku sudah tak perduli kalah menang dalam permainan ini. Aku ingin memiliki mu seutuhnya," Jay membalas tatapan Sunoo mencoba menyalurkan keseriusan nya. Tangannya menangkup wajah tanpa cela itu.


Benar. Jay tak main-main dengan ucapannya. Persetan dengan citra nya sebagai Player yang tak pernah kalah. Kali ini ia mengaku menyerah untuk sosok menawan bernama Kim Sunoo dan Jay tak akan menyesali hal itu.


Sunoo terdiam. Mata rubah nya masih terpaku kedalam manik mata elang sang pemuda blonde. Mencari kebohongan dalam iris mata itu.


"Ayo kita bilas Jay. Kita sudah terlalu lama berendam," Alih Sunoo. Ia berdiri keluar dari bathtub, di ikuti oleh Jay yang menyusulnya menuju shower dengan pemikiran masing-masing.


Sunoo menengadahkan wajahnya tepat dibawah guyuran shower dengan mata tertutup. Sesekali ia menyisir rambutnya yang basah, hal yang biasa namun terlihat sensual.


Hal itu tak luput dari pandangan Jay. Setiap inci pergerakan pemuda cantik itu sangat lah menarik bagi Jay. Jangan salahkan bagian selatannya yang kembali bereaksi hanya dengan melihat Kim Sunoo.


"Em, Jay? Kau bangun lagi," tanya Sunoo polos ketika ia membuka mata dan mendapati milik Jay yang sudah berdiri gagah.


"Em. Ya. Karena mu," jawab Jay sambil menatap kesegala arah, seperti menahan malu. Oh. Ayolah, ia tak ingin di cap sebagai orang mesum oleh orang yang di sukainyaㅡmeski tidak sepenuhnya salah.


"Begitu kah?" Sunoo mengerjapkan matanya lucu. Ia lalu menjatuhkan lututnya ke lantai, menyentuh milik Jay yang seolah memanggil untuk dimanjakan. "Kalau begitu biar aku bertanggung jawab,"


"Annyeong little Jay. Em, kau lebih besar dari dugaan ku." Sunoo menepuk nepuk gemas milik Jay membuat si empunya sedikit meringis.


"Sunoo ya.. Biar aku saja yang selesaikan sendiri nanti. Kau sebaiknyaㅡ"


"Ahni. Ayo bermain dengan ku," potong Sunoo yang mulai menggenggam milik Jay dengan kedua tangan sambil menggesekkan ke wajah cantiknya. "Hnn,, kau menggemaskan." Pujinya sambil mengecup pucuk kepala penis Jay.


Jay meneguk kasar saliva nya. Apa yang di lakukan si rubah cantik membuatnya ingin segera memasukkan miliknya kedalam mulut hangat Sunoo. Tapi ia penasaran sejauh mana Sunoo mengerjainya.


Matanya fokus memandang Sunoo yang menjilati batang miliknya seperti sebuah permen. Jay gigit bibir bawahnya ketika merasakan hangat di bawah sana setelah Sunoo memasukkan miliknya kedalam mulut si cantik.


"Fuck! Kim Sunoo! Kau sangat pandai melakukan hal ini," umpat Jay saat Sunoo mengulum dan menghisap milik nya di bawah sana, lidahnya aktif menjilat seduktif sambil sesekali tangan nakalnya meremas si kembar yang manggantung.


Jay tak kuat lagi, tangan nya telah siap mendorong kepala Sunoo agar lebih dalam menghisap miliknya. Bisa ia rasakan ujung penis nya menumbuk tenggorokan si manis membuat Sunoo hampir saja tersedak. Tangan nya sibuk mencengkram kaki Jay mencari pelampiasan. "Mphhk,"


Jay tak perduli, dengan cepat ia membantu menggerakan kepala Sunoo maju mundur sampai ia mengeluarkan pelepasannya di dalam mulut Sunoo. "Ahh," ia menghela nafas lega dan segera mengeluarkan miliknya dari mulut si cantik.


"Telan sayang. Itu baik untuk mu," Jay mengangkat dagu Sunoo, tak membiarkan si cantik membuang cairan kental dalam mulutnya begitu saja. "Akh," Dirinya tersenyum puas ketika Sunoo membuka mulutnya yang telah kosong.


"Good boy," Jay menepuk tepuk pucuk kepala Sunoo sebelum menarik tubuh itu berdiri dan membawanya keciuman panjang mereka pagi ini.


Mereka terlalu asik bersama sampai tak mendengar dering ponsel yang sedari tadi menggema dalam kamar.


[S1] Player Challenge | ENHYPEN Jay x SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang