03. Tembakanku!

809 131 34
                                    

Kini pemuda dengan rambut panjang tak terurus itu berjalan santai kembali menuju kos-kosannya. Ia tak melalui rute yang tadi pagi, dia lebih memilih jalan memutar melewati jembatan karena ada yang ingin dia periksa. Mengingat Sherlock memiliki kerja serampangan, kliennya kali ini memintanya untuk mencari seekor kucing yang hilang. Sekalian ia mengelilingi beberapa blok untuk mencari keberadaan kucing putih dengan mata biru itu.

“Gatau kenapa, kenapa hari ini aku cuci mata mulu....”

Sepanjang jalan menuju jembatan itu, jalanan dipenuhi oleh bunga sakura yang berjatuhan akibat diterjang angin. Beberapa mengenai mata Sherlock hingga tak sekali ia tersandung hingga jatuh. Beruntung tempat itu kosong, jadi tidak ada yang melihat aibnya. Tetapi ia sedikit berharap dia pulang bersama John dan Hudson. Bertengkar dengan Hudson lalu dilerai oleh John itu menyenangkan baginya.

Tangannya ia tangkupkan ke depan dada, sambil menatap ke langit dia tak memikirkan apapun. Menutup mata ‘Aku mau mengenal lebih tentangnya....’ batin Sherlock. Tanpa ia sadari, sebuah Bunga Sakura mendarat tak sengaja di tangannya. Sherlock terkejut sedikit, secara refleks menutup tangannya.

Ada rumor yang beredar di dunia siswi Jepang. Jika kau bisa menangkap Bunga Sakura yang jatuh, keinginanmu bisa terkabul. Sherlock tersenyum miris lagi, mana dia bakalan peduli hal begituan? Dia percaya usaha, untuk mengabulkan permintaan, usaha adalah yang ia butuhkan. Tentu dengan doa juga.

“Eh? Itu Liam kan?” Sherlock menangkap sosok yang menarik perhatiannya tadi tengah berdiri di tengah jembatan, kaki Sherlock melangkah lebih cepat “Liam–”

William tiba-tiba menaiki pembatas jembatan, berbalik membelakangi ruang kosong di mana bagian bawah adalah sungai yang penuh akan ikan, dan menatap ke arah Sherlock dengan pandangan terkejut. Tak kalah terkejutnya, Sherlock tak bisa diam melihat itu. Dengan cepat dia berlari mendekati William. Kaki William melangkah ke belakang, menjatuhkan dirinya sendiri karena terpeleset. Sherlock meninggalkan tasnya, langsung berlari untuk menarik tangan William “SENSEI!!!”

Hup! dan beruntungnya, Sherlock berhasil menangkap tangan sang guru. Tangan Sherlock menahan agar dia tak terjatuh dan kakinya mulai menarik William. “Tenang Liam, aku akan menarikmu—” ucapannya terpotong.

“Lepaskan tanganmu, k-kau akan ikut terjatuh....” ucap William dengan nada yang tersendat-sendat seakan menangis.

Sherlock kini ditimbun banyak pertanyaan. Namun prioritas utama kini adalah keselamatan William.

Slip!

Oh, Sherlock kehilangan keseimbangan.

Sherlock ikut terjatuh, sebelumnya William mencoba melepas genggaman Sherlock namun muridnya malah semakin kuat menggenggamnya balik. Detik-detik ketika mereka terjatuh, Sherlock dengan cepat membalik posisi. Ia mendekap William dengan kuat kemudian membuat posisinya berada di bawah, secara teknis bila membentur tanah Sherlock akan terbentur duluan.

William terkejut dengan tindakan Sherlock. Muridnya ternyata memiliki pundak yang cukup lebar, kedua tangannya merengkuh tubuhnya seakan tak ingin membiarkannya pergi barang sebentar pun.

Byurr!

Semua Ikan Koi yang ada di sekitarnya langsung berenang menjauh. Dingin. Itu yang mereka rasakan. Sherlock menggelengkan kepalanya untuk menahan napas seraya mencoba berenang mencapai permukaan. Sungai yang jernih itu ternyata cukup dalam.

Sherlock menarik William ke permukaan “Fuahh! Tadi itu menegangkan banget!” kemudian dia tertawa.

William menatap Sherlock bingung. Kenapa dia mau menyelamatkannya? Kenapa pakai peluk-peluk segala? Kenapa harus dia yang menghantam tanah duluan? Dan lebih penting...

School Walker || Yuukoku no Moriarty Where stories live. Discover now