21 - Risky Situations

873 186 27
                                    

A/n:
kalau kalian sayang sama gue--eh, kalau kalian sayang sama cerita ini dan mau ini konsisten diupdate tiap minggu, lalu kualitas menulis gue semakin meningkat, please VOTE DAN KOMEN GUYS :")

sedih bats viewers sama voters jomplang gitu. please. hargai. author. sebelum save di library, please sempatkan dulu vote :") selagi cerita ini gratis. ok? pls biasakan untuk vote cerita2 yang kalian baca ya. dimanapun dan cerita siapapun.

belajar untuk mengapresiasi karya orang, karena merangkai sebuah imajinasi liar menjadi rangkaian frasa dan cerita itu sulit.


ok. enjoy the story guys <3

.

.

.

.

.

WARNING: the story below  contain or depict sexual activity. so ... read at your own risk.

.

.

.

21 - Risky Situations




June menata debaran jantungnya yang tidak karuan setelah ciuman panas yang tidak biasanya ia dan Jungkook lakukan. Tidak hanya itu, tangan pacarnya juga memegang dan meremas beberapa bagian tubuhnya. June berani bersumpah ia masih merasakan hangat tangannya di tubuhnya.

ARRRGH GILA AKU.

Lagi-lagi, June menggulingkan badannya ke kanan dan ke kiri karena malu saat mengingat kejadian semalam. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika ia dan Jungkook melanjutkan kegiatan itu.

Apakah akan sakit? Atau ... nikmat?

June tidak tahu bagaimana jadinya nanti, namun satu hal yang pasti, ia harus siap jika suatu saat nanti mereka akan melakukannya. Baik dari segi hati, maupun persiapan fisik lainnya. Mereka harus menyiapkan hal ini sebaik dan sehati-hati mungkin karena tidak mungkin mereka siap menjadi orang tua di umur dua puluh dua.

Mulai minggu depan, June akan memulai part-time sebagai copywriter di agensi yang cukup besar. Sedangkan Jungkook akan memulai kerjanya di perusahaan konsultan bisnis milik Ayahnya. Terdengar seperti nepotisme, memang. Tapi Jungkook benar-benar lolos melalui usahanya sendiri.

June hanya bekerja ketika ada project dan ia diminta untuk meng-assist copywriter utama mereka, jadi jadwalnya tidak mungkin tetap. Sedangkan Jungkook bekerja setiap hari kecuali weekend.

Satu hal yang pasti, setidaknya mereka memiliki waktu kencan setiap weekend.

June tidak dapat menahan senyum lebarnya. Ia merasa, kini sudah waktunya ia dan Jungkook melakukan hal seksual--seperti orang-orang pacaran seumuran mereka pada umumnya. Sejauh ini mereka hanya ciuman dan berpelukan. 

Terdengar mesum sih, tapi aku juga ingin melakukan hal lebih.

Lagi-lagi June menggulingkan badannya. Malu atas pikirannya sendiri. Tak lama, ia membuka smartphone-nya dan mulai mencari apa saja yang biasanya orang  dewasa yang berpacaran lakukan.

Melihat penjelasan yang detail seperti itu, June merasa malu sendiri. Ia merasa takut dan gelisah, namun ia juga merasa ingin tahu dan tertarik. 


The Prankster CoupleWhere stories live. Discover now