5. Teman Baru

4.1K 558 39
                                    

Sebagai pengingat, baca cerita The Deadly Love dulu biar paham siapa tokoh- tokohnya 😌

***

Jam makan siang sudah lewat dari beberapa jam yang lalu. Allena yang baru saja bangun tidur mulai menyentuh perutnya yang mulai terasa perih.

Dia mempunyai riwayat sakit maag.

Perlahan dia bangkit dan menggulung rambutnya asal. Sejak tinggal di rumah Pedro, Allena tidak lagi memikirkan pola makan. Bahkan ilmu yang dia punya sebagai seorang perawat tidak dia terapkan pada dirinya sendiri.

Allena sudah pasrah akan kehidupannya yang menyedihkan.

Suasana dapur sangat sepi. Allena tidak menemukan bibi Marry di mana pun. Dia lapar sekarang dan tidak tahu harus makan apa. Apa rumah ini memiliki mie instan? Allena ragu dengan jawabannya.

"Allena?" panggil Bibi Marry yang baru saja keluar dari ruang penyimpanan makanan, "Akhirnya kau bangun juga."

Allena tersenyum tipis. Dia merasa sungkan jika harus meminta makanan. Oleh karena itu dia hanya berdiri dan memperhatikan pergerakan Bibi Marry.

"Kau melewatkan sarapanmu."

"Aku hanya beristirahat sebentar," jawab Allena.

Bibi Marry menghela nafas lelah. "Duduklah, akan aku buatkan makanan untukmu. Aku tahu apa yang terjadi semalam, oleh karena itu aku tidak membangunkanmu. Kau butuh istirahat."

"Kau tahu?" tanya Allena gugup saat sudah duduk di kursi pantry.

Bibi Marry menghentikan gerakan tangannya dan menatap Allena dalam. "Ya, sejak awal aku tahu jika kau akan berakhir di ranjang tuan Wilson."

Allena menunduk. Dia seperti terjebak di rumah neraka ini. Allena tahu jika Bibi Marry memiliki hati yang baik, tapi tetap saja dia tidak mencegah Pedro untuk menyiksanya. Allena bertanya-tanya, apa tidak ada manusia normal di sini?

"Dia mengerikkan," gumam Allena pelan.

"Aku dan Bibi Marry sudah memperingatimu." Suara Mattew terdengar.

Pria itu duduk di samping Allena dan meletakkan botol yang berisi beberapa pil.

"Apa itu?" tanya Allena dengan mata yang menyipit.

"Hei, tenanglah. Ini hanya vitamin. Kau terlihat pucat."

Allena mengambil botol itu dan memeriksa isinya. Sebagai seorang perawat tentu dia tahu bagaimana rupa pil vitamin.

"Terima kasih," ucap Allena saat sudah memeriksanya.

"Kau juga ingin makan siang, Mattew? Kenapa kau tidak bersama tuan Wilson?" tanya Bibi Marry.

"Ya, aku ingin toast," jawab Mattew. "Tuan Wilson memintaku untuk membeli vitamin tadi."

"Untukku?" potong Allena cepat.

Mattew mengangguk mantap. Matanya beralih menatap Allena. Dia hanya ingin melihat bagaimana keadaan wanita itu setelah apa yang dilakukan Pedro semalam.

"Kau baik-baik saja?" tanya Mattew.

"Menurutmu?" Allena tersenyum kecut. "Aku hancur."

"Kau tidak seharusnya menentangnya."

"Dia seorang iblis," gumam Allena dengan tatapan kosong.

Mattew memilih diam dan tidak ingin percakapan ini terus berlangsung. Dia adalah asisten yang cukup patuh dan dia tidak ingin Pedro mendengar jika ada yang membicarakannya di belakang.

Beautiful Desire (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang