🌈insiden

6.1K 826 176
                                    

Grep!

Pintu utama terbuka dengan kasar.

Namun yang masuk bukan Jisung,melainkan seseorang yang bertubuh kekar dipenuhi tatto.

Ia menghampiri Chenle yang terdiam membeku.

"S-siapa kau?"

"Kau terlihat sangat manis,maukah kau bermain dengan ku malam ini?"

"T-tidak!!! Pergi dari sini!!!"

"Aku tidak akan pergi dari sini,manis"

Seseorang dengan perawakan besar itu tiba tiba menahan lengan Chenle.

Chenle berusaha melepaskan lengannya dari cengkraman yang kuat itu,namun sangat sulit baginya karena tenaga pria tersebut lebih besar daripada tenaga nya.

"Jisung!!!! Tolong aku!!!"Chenle berteriak.

"Sialan itu tidak akan tiba,ia akan tiba besok pagi dalam keadaan mabuk. Percayalah. Maka dari itu,mari bermain bersama ku malam ini"

Pria tersebut mencolek wajah Chenle.

"Tidak!!!Lepaskan aku!!!"

Tubuh Chenle dihempaskan ke sofa,sehingga ia dalam posisi berbaring sekarang.

Namun Chenle berusaha bangun dan berlari ke arah kamar Jisung.

Dengan cepat ia mengunci kamar nya.

Ia sangat gemetar dan ketakutan pada saat itu.

"Jisung kumohon tiba lah sekarang,aku takut"

Chenle kemudian menangis.

Ia sangat panik karena dibalik pintu pria tersebut terus menggedor gedor dan sesekali mendobraknya.

Sampai akhirnya pintu bisa terbuka karena pria tersebut mendobrak nya dengan kencang.

"Kemari,malam ini aku akan bersenang senang"

"Lepaskan aku!!! Aku tak ingin melihat mu!! Pergi dari sini"

"Maka dari itu,biarkan lah aku bermain bersama mu sebentar"

Lelaki itu tampak menyeramkan,layaknya pedofil.

Chenle berteriak sekencang mungkin dan berusaha melepaskan dirinya dari cengkraman pria tersebut.

Bugh.

Dari belakang,Jisung memukul pria tersebut menggunakan tongkat.

Seketika pria tersebut menoleh ke arah Jisung,dan melepaskan Chenle.

"Chenle cepat masuk ke kamar mu,lalu kunci"

"T-tapi kau----"

"Cepat!! Aku akan menghampiri mu nanti"

Chenle pun mengangguk lalu berlari ke arah kamar nya.

"Ternyata kau pulang,sialan" ucap pria tersebut.

"Mengapa kau masuk ke sini?! Memang tak punya otak! Orang gila seperti mu memang harus mati!"

Pria tersebut mengeluarkan pisau dari saku nya.

Jisung yang hanya bermodalkan kayu,tak menyerah.

Ia memukul pria tersebut beberapa kali sampai akhirnya pisau tersebut berhasil ia rebut.

Jisung terus menerus memukul pria tersebut.

Seperti yang diketahui,Jisung sangat kasar.

Ia tak akan berhenti menyiksa lawannya sebelum lawannya tak sadarkan diri.

Setelah beberapa kali pukulan di perut,pria tersebut tak sadarkan diri.

Jisung menggusurnya hingga jarak jauh dari rumah nya.

Ia meletakkan pria tersebut dijalanan.

Setelah itu,ia bergegas kembali ke rumah untuk menemui Chenle.

Ia mengetuk pintu kamar Chenle.

"Chenle,aku Jisung. Buka pintunya"

Chenle pun membuka pintu,terlihat matanya masih berkaca kaca.

Ia pun memeluk Jisung dan menangis dengan kencang.

Jisung pun mengusap usap punggung nya.

"Jisung kau sudah mengunci pintu utama?"

"Sudah"

"Aku takut...hiks"

"Jangan takut,aku bersama mu"

"Hiks mari masuk dan tidur. Bolehkah aku tidur bersama mu,Jisung?"

"Tentu saja."

Mereka pun masuk ke kamar Chenle dan berbaring.

"Hiks...aku tak bisa tidur"terdengar Chenle masih menangis.

Jisung yang mendengarnya,berusaha menenangkan Chenle.

Ia memeluk Chenle dengan amat erat.

"Kau tak terluka,kan?"

"Tidak. Aku hanya takut pada pria tadi. Kau tak terluka Jisung?"

"Sama sekali tidak"

"Syukurlah. Siapa pria tadi?"

"Ia adalah tetangga kita. Ia pemabuk dan pemakai obat obatan. Banyak orang yang menjadi korbannya untuk menyalurkan nafsu nya"

"Sangat menakutkan..."

"Tak perlu takut,kau bersama ku. Lagi pula,semua pintu sudah terkunci. Mari tidur"

"Aku tak bisa tidur..."

Jisung kembali memeluk Chenle dan mulai bernyanyi dengan lembut.

Tak berselang lama,kemudian Chenle tertidur.

Jisung pun memeluk Chenle lebih erat,kini tubuh Chenle berada dalam rengkuhan Jisung.

Tubuh Chenle tenggelam dalam dada Jisung yang bidang.

"Selamat tidur,Chenle"Jisung berbisik pada telinga kanan Chenle.

























To be continue

Poor Angel [Chenji]Where stories live. Discover now