02. After Sex

9.6K 491 152
                                    

×××××××××

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

×××××××××

Hermione ingin menangis, tapi lebih baik untuk menahan nya.

Bukankah sudah kewajiban seorang istri untuk melayani suaminya. Tapi kenapa dirinya merasa seperti dirusak.

Ia memejamkan matanya sekali lagi lalu menatap langit langit kamar, terlihat begitu gelap dan dingin. Ia menatap jendela kamarnya yang terbuka.

Hari sudah pagi dan ia merasa sangat menyedihkan.

Tubuhnya masih terasa sakit, dan ia hanya ingin menghabiskan harinya di ranjang, tidur dan membaca buku.

Ia mendudukan dirinya ditepi ranjang, menatap ke kasur empuk yang terlihat berantakan, lalu pada tubuhnya yang masih tak mengenakan sehelai benang pun. Ada beberapa memar keunguan di tubuhnya. Itu ulah Draco.

Hermione mengikat rambutnya dengan asal asalan. Ia berjalan ke arah kamar mandi dengan gontai.

Mengisi bak mandi dengan air hangat dan menuangkan beberapa wewangian seperti essense chamomile dan essense rosewood.

Ia melepas selimut nya, membawa tubuhnya luruh di bak mandi dan menenggelamkan wajahnya disana.

×××××××××

Hermione berjalan pelan di lorong Manor. Ia telah menyelesaikan berkebunnya, menyiram bunga yang ia tanam di taman belakang Malfoy Manor.

Langkahnya terhenti, ia berbelok lagi menuju taman, "Aku meninggalkan buku ku", ujarnya.

Ia mendecak saat merasa masih kesulitan dengan gaunnya. Hermione tak pernah suka memakai pakaian perempuan seperti gaun ini, terlalu merepotkan untuk berjalan.

Tubuhnya sedikit terhuyung saat ia tak sengaja menginjak gaunnya dan dengan cepat ia berpegangan pada dinding disebelah nya.

Menghela nafas sekali lagi, ia mencoba tak terintimidasi saat melihat Astoria berdiri tak jauh darinya.

Hermione tak menghiraukan wanita itu, ia berjalan menghampiri meja kecil tempat bukunya tergeletak disana.

Dan sedikit terkejut saat Astoria dengan wajah angkuh berdiri dibelakang nya.

"Mencoba untuk bersikap seperti pureblood, eh", cibirnya.

Hermione menghela nafas lelah, tak menanggapinya.

"Aku sangat berpikir bahwa kau tak tau malu, mudblood. Menikahi suami orang dan bercinta dengannya, sungguh memalukan. Kau tau, Draco hanya menganggapmu sebagai jalang nya", Astoria menyeringai dengan membawa satu langkah mendekat.

"Apa–", Hermione membelalak dan berusaha mengontrol emosinya, "But Astoria–"

"Jangan menyebut namaku dengan mulut kotormu, mudblood. Aku adalah Mrs Malfoy untukmu, bukan Astoria", Astoria menggeram marah.

AFTER WAR (Short Story) ✔Where stories live. Discover now