Part 20: Statement in April

4.1K 309 27
                                    

Happy reading, minna-san!
.
.
.


"Setidaknya aku pernah merasakan jatuh cinta dan memiliki kekasih."
"Aku tetap akan memberimu jawaban."

"Hn?"

"Dirimu"

🌸🌸🌸


Sasuke POV

Suasana sore hari di bulan April itu begitu hangat. Sama seperti hangatnya perasaanku. Aku dapat melihatnya kembali. Seseorang yang selama ini aku sakiti. Seseorang yang selama ini aku cari.

'Aku mencarimu..."

Dua kata sederhana yang aku susun diam-diam untuk kusampaikan ketika tiba saatnya aku bertemu denganmu. Tapi lidah ini begitu kelu. Diriku yang congkak dan jahat seakan hanya sebutir debu didepanmu. Aku mengakuinya. Aku takluk padamu. Aku hanya ingin kau tau, Sakura. Setiap saat wajahmu terlukis di kepalaku. Aku tidak dapat menyingkirkannya. Tidak mau pergi.

Seketika bayangan wajahmu itu memudar digantikan pemandangan samar-samar diriku ketika menyakitimu.

Aku tidak dapat menghentikan tanganku saat itu. Aku tidak dapat mengontrol otakku yang diam-diam selalu mencuri kesempatan untuk menyakitimu.

Maaf karena pernah membuat seragam barumu kotor. Maaf telah membuat sekujur tubuhmu kesakitan. Maaf membuatmu kedinginan di malam itu. Dan, maaf untuk rambut indahmu.

Maaf
Maaf
Maaf

Mungkin tidak akan cukup.

Aku keterlaluan. Aku tau itu. Kau mengubah pola pikirku, Sakura. Kau kesakitan namun kau hanya membalas perlakuanku dengan senyuman. Itu tidak adil. Aku ingin kau mengahajarku. Aku ingin kau menumpahkan kekesalanmu padaku. Bukan hanya tersenyum dan diam seperti orang lemah. Tidak. Aku tidak menginginkan itu.

Balas dendam lah padaku. 

Tunjukkan bahwa kau memang perempuan setan. Perempuan lancang yang telah membuat debar jantungku berlarian tak karuan. Mungkin hanya dirimu satu-satunya perempuan yang berani menatap nyalang kearahku. Jujur, itu sedikit menyeramkan. Namun aku menyukainya. Sangat menyukainya. Aku menginginkan tatapan itu lagi.

Aku mencintaimu

🌸🌸🌸


Deg

"Diriku?"

"Aku harus pergi. Maaf."

Sakura beranjak dengan gerakan yang cepat. Ia berlari kecil menuju kearah timur. Ia tersenyum penuh misteri, meninggalkan Sasuke yang saat ini tengah dirundung kebingungan dengan sikapnya. Langkahnya begitu ringan, seringan kapas. Ia berjingkat-jingkat kecil sembari bersenandung. Indah. Itulah kata yang mampu mencerminkan seorang Sakura.

'Barusan itu apa? Ia mengatakan pernah jatuh cinta denganku?'
Sasuke hanya bisa membatin.

"Eh anooo. Umm... Sakura, tunggu!"
Yang dipanggil tidak juga berbalik. Tidak ada respon.

Punggung kecil itu. Sasuke memperhatikan punggung Sakura yang mulai menjauh memperlebar jarak antara mereka. Ia ingin segera beranjak dan mengejar Sakura. Menggenggam tangannya lalu mengatakan bahwa ia mencintai Sakura dengan sepenuh jiwa. Ia ingin memeluk punggung mungil itu. Tapi tetap saja. Langkahnya seakan tertahan. Kaki jenjangnya masih enggan bergerak. Yang dapat Sasuke lakukan hanyalah menundukkan kepala sembari melirik ke arah langkah kaki Sakura yang kian waktu kian menjauh hingga tak terlihat sama sekali.

Sepi. Sakura kembali meninggalkannya dengan berjuta pertanyaan. Kakinya masih enggan melangkah. Sasuke diam seribu bahasa.

'Dia pergi lagi ya. Apa yang harus aku lakukan? Dia tinggal dimana pun aku tidak tau.'

Pemuda berambut raven itu menghela nafas panjang. Sakura sukses membolak balikkan hatinya. Gadis unik dengan senyum aneh yang terukir di wajah manisnya. Gadis yang sering membetulkan letak kacamatanya yang kerap kali melorot di hidung mancungnya. Gadis yang tetap mempertahankan gaya rambut pendeknya. Sasuke sempat heran. Mengapa rambut Sakura tidak dibiarkan memanjang? Mengapa tetap pendek padahal sudah berlangsung lama sejak kejadian itu?

Sasuke berdiri dari duduknya. Ia mulai melangkahkan kakinya kearah barat taman. Berseberangan dengan langkah Sakura tentu saja. Dilihat dari sudut manapun, Sasuke dan Sakura seperti tidak ditakdirkan untuk bersama.
Sasuke melangkah. Terus melangkah tanpa mengalihkan pandangannya. Ia menunduk. Memperhatikan langkah kakinya sendiri.

"UCHIHA SASUKE NO BAKA, AKU MENCINTAIMU!"

Suara riang itu bergema di telinga Sasuke. Dari arah depan. Sasuke dapat memperkirakan arah suara perempuan merah muda yang baru saja berputar-putar dipikirannya. Dengan gerakan pelan, Sasuke mendongakkan kepalanya. Benar saja. Mata itu...

"Sa-sakura?"

"Kau kira aku tidak tau jika beberapa tahun ini kau terus memikirkanku he?"

"...."

"Kau mencariku setiap waktu. Aku tau itu."

"...."

"Setiap detik dihari-hari mu kau habiskan untuk menyesali perbuatanmu itu bukan?"

"...."

"Itu hukuman untukmu."

Sakura mengatakan itu seraya tersenyum lembut. Sangat lembut hingga hati Sasuke bergetar hebat.

"Aku mencintaimu, Sasuke."








"Aku, juga mencintaimu."

-----------------------

Duh, gimana ceritanya minna-san?
Terkesan dipaksakan kah?
Author dilema:(

SPEAK UP, SAKURA!حيث تعيش القصص. اكتشف الآن