Klek
Pintu mobil hyundai santai fe silver itu tertutup. Haruto berjalan masuk ke sebuah mansion tempatnya berada sekarang. Dengan Jeongwoo di sampingnya dan- Yedam di belakangnya.
Malam ini, mereka sedang mendatangi undangan dari perusahaan kolega ayah Haruto. Well, Haruto tidak tau seberapa banyak kolega ayahnya sebenarnya.
Ketika langkah mereka mulai memasuki mansion
Haruto melihat beberapa wajah tidak asing. Rata-rata dari mereka umurnya tidak jauh dari Haruto. Sepertinya, ini acara resmi semi santai untuk generasi baru perusahaan-perusahaan di Korea Selatan.Berbeda dengan Haruto dan Jeongwoo yang merasa tidak asing dengan orang-orang di sekitar mereka, Yedam justru benar-benar merasa asing. Sebagian besar orang-orang di sini belum pernah di temuinya.
Yah, setidaknya sampai suara seseorang tertangkap indra pendengar Yedam.
"Yow, Bang Yedam! Long time no see!"
Suara pemuda itu sontak membuat Yedam menoleh.
"Seonho? Ha-"
Grep
"Aa~ aku merindukanmu~"
Yedam terkekeh pelan dengan sikap Seonho. Ia lalu membalas pelukan teman lamanya itu.
"Ho! Dicariin juga,"
Seonho dan Yedam melepas pelukan mereka dan menoleh ke sumber suara. Yedam menatap bertanya pada Seonho. Seonho yang mengerti maksud Yedam pun angkat bicara.
"Ah- ini Lai Guanlin. Dia- setahun lebih tua dari kita. Dia atasanku sekaligus tunangan ku," jelas Seonho sembari menarik lengan Guanlin mendekat.
Yedam membuka mulut sedikit dan mengangguk paham.
"Dan Guanlin hyung, dia Bang Yedam. Teman lama ku di SHS. How how? Cantik kan?" tanyanya exited pada Guanlin. Dan itu membuat Yedam menatap terkejut pada Seonho.
"Apa sih, Ho. Aku tamp-"
"Cantik sih," gamblang Guanlin.
Seonho dibuat tertawa karenanya dan menatap Yedam mengejek. Dari dulu, Yedam selalu mengelak jika dipuji cantik. Well, temannya itu sekarang jadi merona. Ah ah, Yedam jarang dipuji oleh orang lain selain Doyoung dan Haruto. Jadi- dia malu.
"Dari dulu cantik. Tapi sekarang makin cantik. Efek tambah dewasa atau kamu perawatan?" tanya Seonho.
Yedam mengangkat sebelah alisnya.
"Perawatan- kurasa."
Prok prok
"Aha, Yedam mau pedekate sama siapa niih? Sampai sampai peduli penampilan. Bukan Yedam yang dulu sekali,"
Ujaran Seonho membuat Yedam mengangkat garis bibirnya. Tentu saja karena Haruto kan. Memperbaiki penampilan itu poin plus untuk bertahan di sisi Haruto. Mengandalkan perasaan saja, itu memang cukup.
Tapi, perasaan manusia itu bisa berubah kapanpun.
"Ada la-"
"Damie hyung!"
Seonho dan Guanlin menoleh pada seseorang yang berjalan menghampiri mereka. Guanlin merasa mengenalnya.
"Dia- keluarga Watanabe ya?" gumam Guanlin membuat Seonho menatap bertanya.
"Yang perusahaan nya termasuk perusahaan luar Korea Selatan dengan kekuasaannya setara perusahaan tinggi di sini ya? Seperti perusahaan mu?"
Guanlin mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Selfish• [ℎ𝑎𝑟𝑢𝑑𝑎𝑚] ✔
FanfictionYedam lelah dengan terus-terusan jadi pihak yang mengalah. Ia ingin merasakan bagaimana egois itu. Tak peduli apa kata semesta, ia hanya ingin egois dengan mempertahankan Haruto, seperti Haruto yang juga egois karena tak melepaskan Yedam. . . . ➷...