(Friends) 22

519 55 8
                                    

Jimin's pov

"Jiminie Hyung. Iya, kan, Hyung?" tanya Jungkook lalu menoleh ke arahku. Aku hanya tersenyum tipis menanggapinya. Aku tahu raut wajah Taehyung akan berubah. "Em, Kook, aku lelah. Kau pergi sendiri dengan Jimin saja, ya."

"T-tapi, Hyung..."

Aku merasa kesal sekaligus kasihan karena Jungkook ditinggalkan Taehyung begitu saja. Ini salahku. Aku tahu. Tapi, tidak bisakah Taehyung menurutinya sekali ini saja? Padahal Jungkook ingin jalan-jalan dengan kami, tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

"Hyung, apa kau tidak masalah jika perginya lain kali saja?"

Aku mengangguk kecil. "Jangan sedih, ya. Lain kali ayo pergi bertiga," ucapku meyakinkan. Kulangkahkan kakiku menyusul Taehyung. "Tae!" panggilku dengan senyum seolah tidak terjadi apa-apa, bahkan tatapan dingin darinya sama sekali tidak membuatku takut. "Wae?"

"Ehe, tidak apa-apa. Aku ikut bersamamu, ya?"

"Bukannya kau mau pergi dengan Jungkook? Ya pergi saja sana."

Kupanggil lagi dia sebelum pergi. Aku tidak bisa diam saja. "Ehh, Tae! Kita main game, yuk!"

"Apa, sih? Sudah, pergilah dengan Jungkook. Nanti dia terlalu lama menunggumu. Lagipula, aku tidak mau main game."

Dia bahkan tidak menoleh ke belakang...

"Kami-,"

"Halo, Hyung? Hyung, tolong jemput aku ke dorm. Aku lelah latihan. Ingin main game mumpung ada waktu."

Dia juga tidak mendengarkanku. Padahal, aku ingin bilang kalau kami tidak jadi pergi. Dan... tadi dia juga bilang tidak ingin main game, kan?

.
.
.

"Park Jiminieeee!"

Teriakan itu membuyarkan lamunan Jimin. Suara cempreng dan berat khas milik Taehyung itu sukses membuatnya hampir jantungan. Jimin juga melihat ada Jungkook yang mengekor.

"Haish, apa kalian berdua tidak bisa membiarkan aku tenang sehari saja?"

"Eih, aku tidak teriak, kok!" tukas Jungkook tidak terima.

Jimin mendengus. "Baiklah, baiklah! Kenapa, sih?" tanyanya. Ia menatap bingung Taehyung yang menggandeng tangannya. "Kalian ini kenapa?"

"Hyung, ayo pergi ke pasar malam! Kita jalan-jalan dan jajan di sana, bagaimana? Hyung mau, kan?" tawar Jungkook bersemangat. "Hyung tidak perlu khawatir soal Sungbin Hyung. Kami sudah menanyakannya. Tapi, kau harus memakai kursi roda."

Jimin melihat Taehyung yang juga sama bersemangatnya. Ia jadi merasa tidak enak kalau menolak. "Oke, ayo pergi. Apa Hyungdeul tahu soal ini?"

"Jangan khawatir, kami sudah mengurus semuanya," kata Taehyung.

Sesampainya di sana, Jimin mengernyit heran. "Sepi sekali, kenapa tidak ada orang?"

"Coba tebak, kami membeli seluruh tempat ini untuk tiga jam ke depan! Hanya untukmu. Jungkook sangat ingin menghabiskan waktu dengan kita rupanya." Taehyung terkekeh melihat Jungkook berlarian seperti anak kecil mencari makanan yang akan dibelinya.

"Terima kasih untuk kalian berdua, ya."

"Santai saja, toh, kami tidak keberatan."

"Tae. Apa aku terlihat lemah dan begitu menyedihkan sekarang?" tanya Jimin.

"Hei, apa maksudmu? Kau tetaplah Park Jimin nya BTS, kok. Park Jimin yang kami dan ARMY kenal. Ya, kan?"

"Maksudku.. aku mungkin sekarang tidak bisa melakukan dance lagi. Suaraku bahkan mulai berubah. Aku sungguh payah."

FRIENDS -VMin- [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang