CHAPTER 21

274 34 2
                                    

Ini sudah hari ke tujuh Seungwoo ditolak untuk masuk ke dalam rumah keluarganya. Eunmi sudah dibawa pulang bahkan tanpa sepengetahuan Seungwoo. Bundanya memang bertekad untuk memisahkan mereka.

"Han Eunmi! Ku mohon dengarkan aku!" Teriak Seungwoo dari depan rumah.

Eunmi sudah menjelaskan pada bunda Seungwoo, namun sang bunda tetap tak percaya.

Mendengar suara Seungwoo, Eunmi menengok dari jendela kamarnya. Ia melihat betapa kacaunya suaminya itu, bahkan hari ini hujan dan dia tidak menepi barang sedetikpun.

Ia teringat Seungwoo tak tahan dengan cuaca dingin, ia langsung turun dari kamarnya. Namun sayang di depannya ada ibu mertua yang melihatnya.

"Masuk ke kamar Eunmi, dia tak baik untukmu. Biarkan Seungwoo merasakan karmanya" Suruh bunda

Eunmi menggeleng, "Engga bun, ka Seungwoo udah cinta sama aku.. hiks aku mohon bun. Aku mau ketemu sama dia"

DERRR

Suara gemuruh petir menyambar langit, bahkan hujan sangat deras sekarang. Tanpa pikir panjang Eunmi menerobos saja dan memaksa keluar.

Ia bisa melihat sang suami sudah terjatuh lemas karena kedinginan, wajah pucatnya ia paksakan untuk senyum begitu melihat Eunmi keluar rumah.

Seungwoo menangkup wajah Eunmi dengan tersenyum lemah, "k-Kenapa keluar? Hujan disini. Masuklah"

Eunmi menggeleng, "Engga, kalo kakak nyuruh aku masuk sendirian aku gamau. Ayo kakak juga masuk"

"Sayang, aku beneran cinta sama kamu" Seungwoo memeluk Eunmi. Tubuhnya yang basah kini menyatu dengan tubuh Eunmi.

Tubuh Seungwoo melemas.

Seungwoo pingsan.

Untung saja sang Ayah keluar dan membantu Eunmi membawa Seungwoo. Ia dibaringkan di kamarnya.

"Dasar keras kepala" ujar Bunda saat melihat Seungwoo yang menggigil. Setelah itu meninggalkan Eunmi berdua saja dengan suaminya.

Dengan telaten Eunmi membersihkan tubuh sang suami, ia melepas dan mengganti pakaian Seungwoo. Tak lupa dia juga membersihkan dan mengganti pakaiannya yang juga basah kuyup.

Eunmi memegang kening Seungwoo, "ka Woo.. Demam"

GREEBB

Tangan Eunmi di genggam Seungwoo, Eunmi menatap Seungwoo yang sedang memandangnya dengan tatapan lemah.

"Aku beneran cinta sama kamu Han Eunmi, jangan tinggalin aku" lirih Seungwoo

Eunmi hanya tersenyum, "iya kak, aku juga cinta kakak.. Kakak jangan gini yah"

Seungwoo bersandar pada kepala ranjang yang di bantu Eunmi untuk bangun. Ia masih terus memandangi wajah indah sang istri.

"Aku gamau pisah sama kamu.. beneran, aku gamau"

Eunmi mengangguk dan masih terus menggenggam tangan sang istri, "iya kak, aku juga akan terus sama kakak"

"Tapi nanti kalo bunda suruh kita pisah gimana?"

"Bunda ga akan pisahin kalian kalo kamu beneran sayang sama Eunmi" Ujar Bunda yang tiba-tiba saja datang.

Bunda duduk di samping Eunmi bersebrangan dengan sang anak. Ia mengelus kepala sang bungsu di keluarga Han itu.

"Maafin bunda ya, waktu itu bunda kebawa emosi dan bikin kamu kayak gini"

Seungwoo mengangguk dan memeluk bundanya penuh sayang. Eunmi melihat betapa sayangnya bunda Seungwoo pada suaminya itu.

"Sudah, nanti istriku cemburu" ceteluk Seungwoo.

Eunmi memukul pelan lengan Seungwoo. "Ih apaan sih kak"

"Bun, Eunmi sama Seungwoo akan pindah"

Lagi dan lagi, Eunmi terkejut dengan ucapan Seungwoo. Dia memutuskan semuanya sendiri tanpa persetujuan Eunmi.

"Hah pindah?" Ucap Eunmi dan Bunda bersamaan.

Seungwoo mengangguk, "Iya bun, rumah aku yang sekarang terlalu jauh sama dorm victon. Jadi aku milih yang deket aja. Aku juga udah beli, kamu setuju kan sayang?"

"Kenapa kakak tanya aku, kan udah dibeli juga ih kakak" Eunmi memanyukan bibirnya.

Seungwoo terkekeh, "Kan dari kemaren kita di pisahin sama ini nih nenek sihir, jadi ga bisa ketemu.

Bunda Seungwoo mendelik mendengar ucapan Seungwoo. "Heh! gasopan dasar"

Seungwoo tertawa melihat reaksi bunda, dan bundanya pergi dari kamar Seungwoo meninggalkan pasangan suami istri itu.

"Aku mau ketemu dede" pinta Eunmi tiba-tiba

Seungwoo bisa merasakan kesedihan yang datang lagi jika mengingat sang anak yang harus di panggil Tuhan.

"Yaudah besok kita kesana yah" Seungwoo mencubit pipi sang istri

"Sini tiduran" Seungwoo menepuk ranjang di sebelahnya. Eunmi hanya menurut, dan mereka hanya saling memandang dan tertawa saat melihat wajah satu sama lain.

"Kak?" tanya Eunmi

"Heem?"

Eunmi tersenyum memandang Seungwoo, "Kalo aja waktu itu aku gak buka pintu, kayaknya dede masih ada sama kita yah?" Mata Eunmi berkaca-kaca begitu bertanya.

"Sayang, ikhlasin dede yah... gabaik loh gini terus. Pasti disana dede udah bahagia, kamu ga boleh nyalahin diri kamu sendiri yah."

"T-tapi kak, karena ak-"

Seungwoo membungkam Eunmi dengan menempelkan jari telunjuknya di bibir Eunmi.

"Hust, udah. Kamu gak salah, kakak yang harusnya minta maaf sama kamu. Karena kakak pulag terlambat dan gabisa jaga dede" Kini Seungwoo juga berkaca-kaca jika membahas kejadian waktu itu.

"Ma-Maafin kakak yah, karena aku telat sadar kalau aku cinta kamu. Kaka juga minta maaf dulu kakak sering nyiksa kamu dan kakak juga minta ma-"

CUPS

Kini Eunmi yang menghentikan ucapan Seungwoo dengan mencium bibir Seungwoo, Seungwoo hanya tersenyum ditengah ciuman mereka. Lebih baik kita tinggalkan mereka dulu daripada kalian melihat hal-hal yang tidak diinginkan.

MY HUSBAND IS HAN SEUNGWOOWhere stories live. Discover now