panitia - 3

814 162 8
                                    


"Pertandingan selanjutnya, kepada SAI FC dan ADENA FC. Dipersilakan ke lapangan"

Sian natap muka dari setiap timnya. Terakhir, dia natap Yujin lama. Yujin paham arti tatapan itu.

"Kita udah jauh-jauh kesini, ngga boleh pulang ngga bawa apa-apa. Paham?"

"Paham capt!"

"Oke berdoa lagi"

Memasuki lapangan, sorak-sorak penonton mulai kedenger. Tim Yujin posisi away, dan lawan mereka home. Beberapa nyali kawan Yujin meredup, kaya Yena contohnya.

"Yen! Inget, bukan berarti kita ga bawa coach, kita bakal kalah. Ini tantangan buat lo, juga kita semua" kata Sian, dia ngeratin pegangannya di pundak cewe itu.

Yena dengan nahan nervous, cuma ngangguk.

Yujin nunduk, semua kemenangan ini ada di tangan dia.

Ditugasin jadi pivot, menuntut Yujin untuk jadi pemain cerdas. Harus ngebuat ruang untuk temennya yang berposisi sebagai flank dan ngebentuk posisi 131 di daerah pertahanan lawan untuk nyetak gol.

Sian natap temen-temennya.

"Inget, pressure mati."





















































Minju ngangkat kameranya, dan dia ngarahin ke satu orang yang lagi berjuang di lapang.

Ngebidik dengan baik, Minju ngerasa puas sama hasilnya.

"Minju, lo ngapain fotoin peserta itu?"

Minju ngeliat hasil bidikannya trus senyum, "Keindahan itu harus diabadikan bukan?"

panitia, jinjooWhere stories live. Discover now