•10•

688 67 8
                                    

Paginya aku melihat anak-anak hufflepuff sedang membagikan lencana.

Seperti pin.

"Hei Karina?" Panggil salah satu temanku.

"Ya?"

"Kau sudah dapat lencana nya atau belum? Kita harus memakainya"

"Hannah, Susan, kalian memakai?" Tanyaku.

"Disuruh Karina, kalau tidak disuruh mana mau aku memakainya" Jawab Hannah.

Lencana tentang 'Potter Bau'.

"Ini ambil lah milik mu Karina"

"Tidak, lebih baik jika aku tidak memakainya, lagipula kalian semua salah paham dengan Harry. Aku bersumpah dia kemarin bersama ku seharian, tanya saja sama Cedric"

"...kalau kalian mau memakai, pakailah. Tapi aku tidak" Jawabku, lalu aku keluar dari asrama.

"Kau dibodohi Karina! Kau terlalu cinta dengan Harry, iyakan?!" Teriak anak hufflepuff.

"...pureblood ternyata ada yang sebodoh itu"

"...aku bingung kenapa kau masuk hu—"

"Pureblood seperti kau sendiri bahkan tidak pintar memilik teman, kau memaksa Hannah dan Susan memakai agar kau dipuji banyak orang kan?" Jawabku.

Aku bisa membaca pikirannya dia, dia ingin menjadi orang yang terkenal setelah Harry Potter.

"...bahkan kau tidak bisa menjadi anak yang terkenal disini, Laura"

Semua orang menatapku tak percaya.

Terutama Newt. Dia baru melihatku marah pertama kali.

"...dan cinta Harry, jika aku memang menyukainya, kenapa? Kau juga menyukai Harry? Semua orang mencintai Harry, bukan kamu saja"

"...sudahlah berdebat denganmu menghabiskan waktuku"

"...oh iya, jangan lupa jika Harry bisa menyelesaikan pertandingan ini, sampai kau naksir dengannya, aku akan tertawa paling pertama"

"Yang dikatakan Karina benar" lanjut Cedric.

Lalu aku keluar asrama. Lebih tepatnya ke di taman dimana banyak orang memakai Lencana 'Potter Bau'.

"Oh look, ada Wood sendirian disini" kata Draco.

"...bahkan dia tidak menatapku sama sekali, dan dia diam saja uh kas—"

"SHUT UP! Bisakah kalian pergi? Menganggu saja" jawabku.

Lalu Draco menyuruh temannya pergi.

"...kau juga pergi"

Dia malah duduk diatas pohon.

"...kau sudah gila, Malfoy?"

"Iya tergila-gila denganmu" jawabnya.

"Dasar orang aneh" kataku.

Aku melihat Harry Potter yang sedang memarahi Ron.

Ya bisa dibilang Ron dan Harry sedang bertengkar. Bahkan aku dengar anak gryfindor memusuhi i nya.

"Harry!" Teriak ku.

"Oh lihat Harry, pujaan hatimu datang" kata Seamus.

"Seamus, pergilah" kataku.

"...kau tak apa Harry? Tentang lencana, aku tidak memakainya, tetapi temanku dipaksa oleh Laura. Aku juga tidak mengerti kenapa ada bocah sejahat itu disini"

"...aku yakin kau pasti berhasil Harry"

"Thank you, Karina. Aku pikir kau juga ikut membenciku" jawabnya.

𝐇𝐚𝐫𝐫𝐲 𝐏𝐨𝐭𝐭𝐞𝐫Where stories live. Discover now