54th

2.3K 523 106
                                    

"Makan," Perintah Asahi ketika dirinya sampai di ambang pintu kamar gue dengan sepiring makanan. Asahi tahu gue belum keluar kamar untuk makan malam karena ia menginap hari ini.

Kebetulan, besok merupakan hari sabtu jadi Asahi tidak perlu repot-repot pulang karena dirinya tergolong tidak aktif di seluruh kegiatan sekolah—serta menghindari kegiatan ekstrakurikuler.

Tenang saja, Asahi tidur di kamar tamu yang terletak di sebelah kamar kak Chanwoo sehingga bila ia merasa bosan, ia bisa langsung pergi ke kamar kakak semata wayang gue tersebut.

Sementara, kamar gue dengan ksmsr kak Chanwoo terhitung berjauhan sehingga keluarga kami tidak perlu khawatir dengan apapun yang terjadi. Toh, kak Chanwoo, orang yang diam-diam memperhatikan.

Netra gue sejenak berpindah pada pemilik suara dingin tersebut, rasanya agak menyeramkan bila Asahi memunculkan sisi galaknya. Lantas gue menggeleng cuek dan kembali main ponsel.

"Kenapa?" Tanya Asahi lagi. Gue kembali menatapnya kemudian mengendikkan bahu dengan acuh. Asahi menghela napas berat kemudian lagi-lagi kembali bertanya, "Lo ngambek?"

"Ga laper gue, Sa," Tutur gue malas. Namun tanpa mendengarkan penuturan gue, Asahi justru berusaha menyuapkan sesendok sayuran ke mulut gue yang tertutup rapat.

"..."

"Gue udah bilang ga laper, dasar bocah frik," Ucap gue kesal namun Asahi langsung berhasil memasukkan makanan tersebut kedalam mulut gue membuat gue semakin kesal terhadapnya.

"ASAAAAA!-"

Ping!

Bunyi notifikasi pesan yang berasal dari ponsel gue tersebut seolah-olah memanggil gue untuk membuka layar ponsel dan melihat pesan yang baru saja terkirim disana.

you have 1 notification!

Jeongwoo
| ngab
terkirim 07.15

Dengan semangat penuh, gue segera membalas pesan singkat tersebut meski pesan yang terkirim dari seberang memang agak absurd. Gue bingung, kenapa gue selalu se- fast respon ini:(.

You
paan |
terkirim 07.17

Jeongwoo
| menurut gue, siapa orang
paling cakep?
| ya gue lah
terkirim 07.17

You
aneh lo |
terkirim 07.18

"Kok senyum-senyum?" Tanya Asahi yang sejak tadi sibuk menyuapkan makanan untuk gue tanpa gue sadari, bahkan makanan di atas piring tersebut hampir habis sekarang.

Gue mengalihkan atensi pada Asahi kemudian mengerutkan dahi, "Gak ah, gue biasa aja." Lantas gue merengek, "Udah makannya ya, Sa, gue udah kenyang banget sumpah."

Namun Asahi tetap menyuapkan makanan ke dalam mulut gue, "Sedikit lagi."

"Udaaaah!"

"Ga, sedikit lagi."

Karena gue yang terlalu keras kepala, hasil dari perdebatan hebat kami berdua adalah... Asahi memilih untuk mengalah.

• • •

Secara tiba-tiba, gue terbangun dari tidur lelap. Seperti biasa, yang gue lakukan ketika terbangun dari tidur yaitu kembali menutup mata dan berusaha merebut mimpi gue lagi.

Namun sudah berselang sekitar sepuluh menit, gue masih belum tertidur. Bahkan rasanya kantuk gue hilang. Gue membuka mata kemudian melihat jam yang berada di sekitar gue.

boyfriend ; treasure✓Where stories live. Discover now