24 : cekcok

40 1 0
                                    

chara terlihat aneh hari ini. ia bersikap berlawanan dari yang biasanya ia kerjakan. biasanya pada saat jam istirahat chara mengajak hyeji ke kantin atau ke koperasi, namun kali ini tidak. di jam istirahat dia tetap diam di kelas dan mencatat materi yang diberikan oleh guru mata pelajaran pada hari itu.

chara juga biasanya selalu membuka ponselnya dan mengirim pesan ke cowok yang ia taksir, tapi kali ini tidak. chara hanya membuka ponselnya untuk sekedar searching kalau ada soal yang sulit dan jawabannya tidak ada di buku.

hyeji kebingungan melihat perlakuan chara yang berbeda. biasanya gadis itu selalu ceria dan selalu menceritakan tentang dio kepadanya.

"ra, gamau ke kantin?" hyeji mencoba memecah kecanggungan diantara mereka.

"enggak," jawab chara tanpa melepas perhatiannya dari buku pelajaran sejarah indonesia.

"nggak laper? ke koperasi aja yuk kalau lo males ke kantin," ajak hyeji lagi.

"enggak. ajak yang lain aja," tolak chara.

"ra, kalo gue ada salah sama lo bilang aja." hyeji tiba-tiba berkata begitu. sebenarnya dari chara datang pagi tadi, hyeji sudah merasakan gadis itu seakan menjaga jarak dengannya.

chara melirik hyeji sinis lalu tersenyum remeh. "bahkan lo gak ada perasaan bersalah sama sekali ke gue," ujarnya.

hyeji mengernyitkan keningnya, belum sempat ia membalas chara sudah beranjak pergi entah kemana. ia membiarkan buku dan pulpennya tergeletak begitu saja di atas meja.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

chara berjalan cepat menyusuri koridor yang ramai karena jam istirahat belum selesai. ia tak tahu harus berjalan kemana tapi sepertinya kakinya membawanya ke arah kamar mandi.

chara terus berjalan dan sesampainya di sana, chara melihat dio yang baru selesai salat duha di musala.

dio dengan cepat menyadari keberadaan chara lalu laki-laki itu tersenyum seraya menganggukkan kepala.

hati chara serasa meringis perih. ia tak membalas senyuman itu. chara malah putar balik dan membiarkan dio yang lagi mengikat tali sepatunya mengangkat alis keheranan.

di tengah jalan menuju kelas, bel pertanda istirahat telah berakhir pun berbunyi. chara mempercepat langkahnya, takut jika guru mata pelajaran selanjutnya sudah masuk ke dalam kelas.

untungnya sesampai di kelas, guru tersebut belum datang. chara membereskan barang-barangnya yang terletak di atas meja lalu memasukkannya ke dalam tas.

ia menenteng tas itu lalu meminta teman kelasnya yang duduk di bangku paling belakang untuk pindah ke depan, ke bangkunya.

hyeji yang menyadari hal itu menahan kegeramannya karena guru matematika mereka sudah masuk dan bersiap untuk mengajar.

setelah bel istirahat kedua berbunyi, semua murid menutup bukunya lalu bergegas keluar kelas karena ini bertepatan dengan jadwal salat zuhur.

hyeji yang melihat kelasnya hanya tinggal beberapa orang akhirnya memutuskan untuk mendatangi meja chara yang ada di belakang.

"ra, ada yang perlu gue ngomongin sama lo," sahut hyeji.

"apa?" chara melirik hyeji kesal.

"lo kenapa tiba-tiba pindah tempat duduk?" tanyanya.

"gue cuma gamau duduk berdampingan sama temen yang rupanya munafik," sindir chara.

"maksud lo? ra, gue gak ada ngata-ngatain lo di belakang. maksud lo apa ngomong kaya gitu?" hyeji tak habis pikir dengan chara saat ini.

chara berdecih lalu melipat kedua tangannya di depan dada. "lo memang gak ngomongin gue, tapi sikap lo yang bikin gue kecewa, ji."

"ternyata lo diem-diem suka sama kak dio ya, ji." chara terkekeh pelan.

"enggak heran gue kenapa lo terkadang nanyain perkembangan hubungan gue sama dia," sambung chara.

"lo salah paham, ra! dengerin penjelasan gue dulu," sanggah hyeji.

chara memutar kedua bola matanya malas lalu membuka suara, "ck. mau buat alasan lo? gak perlu, ji."

"cukup tau aja. ternyata lo cuma orang yang egois yang gak pernah mikirin perasaan teman lo sendiri!" pekiknya.

"ah, bentar, gue juga gak yakin kalo lo nganggap gue selama ini sebagai teman." chara kemudian menghela napas kasar. ia beranjak pergi serta sengaja menubruk bahu hyeji.

hard  | do kyungsoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang