26 : perbincangan di sore hari

28 2 1
                                    

chara menuruti permintaan mamanya itu. ia segera masuk ke dalam dan mengganti bajunya. tak lupa pula sebelum ke teras untuk bertemu hyeji, gadis itu membawa beberapa makanan ringan dan dua buah gelas yang sudah terisi sirup melon.

ketika sudah di teras, ia menyajikannya di atas meja yang di setiap sisinya diapit oleh kursi kayu.

yah, walaupun ia dan hyeji masih diam-diaman, chara sudah dibiasakan oleh orangtuanya sejak kecil untuk menjamu tamu yang datang.

chara mengambil minuman itu lalu meneguknya sedikit. ia hanya meminum seperempat dari isi gelas itu. karena hyeji tak kunjung bicara, chara pun mengambil beberapa makanan ringan dan memakannya sendiri.

"chara." suara hyeji terdengar pelan saat memanggil namanya. chara pun menolehkan kepalanya ke samping.

"hm?" chara memberi gumaman karena saat ini mulutnya penuh terisi makanan.

"maaf ya," ucap hyeji lirih.

"hm," gumam chara lagi tapi kali ini lebih kuat.

"iya, gue tau gue salah, ra. seharusnya gue gak ngerahasiain perasaan gue," sahut hyeji.

"seharusnya gue juga udah ceritain ini ke lo dari awal," lanjutnya.

chara jadinya merasa tidak enak. gadis itu juga merasa bersalah karena sudah mendiamkan hyeji selama beberapa hari dan tidak mau mendengar penjelasannya.

"iya, iya gue maafin." chara menimpali, lalu ia menambahi, "sorry ya udah marah-marah ke lo juga."

hyeji tersenyum simpul. "gue ngerti kok perasaan lo itu gimana, karena gue juga udah pernah ngalamin."

chara membulatkan matanya. "dulu lo suka sama gebetan temen juga?"

"yah gak gitu juga sih," kelitnya. "lebih tepatnya dulu gue pernah ada di posisi lo, ra."

"saat itu gue ngerasa marah, kesel dan sakit hati. ngerasa kalau temen gue itu udah berkhianat sama gue," lanjutnya.

"dan pada akhirnya sampai sekarang kita berdua tetap slek dan gak ada yang mau minta maaf duluan." hyeji berucap seperti itu dengan wajah murungnya.

lalu tiba-tiba ia terkekeh pelan. "kekanak-kanakan banget ya gue dulu. gak mau temenan sama dia lagi gara-gara berebut seorang cowok."

"dan cowoknya juga sebenarnya gak ganteng-ganteng amat," lanjut hyeji bergurau.

chara ikut tertawa mendengar candaan hyeji. "temen lo itu ... sekarang sekolah dimana?" tanya chara.

hyeji mengangkat kedua bahunya. "gak tau, udah putus kontak," jelasnya.

chara manggut-manggut. lalu hyeji kembali melanjutkan, "gue gamau kehilangan temen lagi, ra. gue juga ngungkapin perasaan gue ke kak dio biar bisa terus temenan sama lo."

"ha? maksudnya?"

lalu hyeji menjelaskan alasannya, alasan mengapa ia mengungkapkan perasaannya ke dio.  dari yang chara tangkap, alasan hyeji adalah ia ingin segera moveon dan melupakan dio. hyeji sengaja mengatakan perasaannya agar dirinya sendiri lega dan tidak terus kepikiran. menurut hyeji, dengan begini ia akan lebih mudah untuk melepaskan dio.

"gue kira lo confess karena mau pacaran sama kak dio," ucap chara terus terang.

hyeji menggelengkan kepalanya. "enggak. emangnya kalo gue confess harus pacaran gitu, ra? ya enggak lah."

chara menaikkan alisnya dan mengulum bibirnya sebelum berucap lagi. "terus pas lo ngomong gitu ke kak dio, kak dio jawab apa?"

"eh sorry nih, kalo lo gamau jawab juga gakpapa kok," lanjut chara cepat.

hyeji terkekeh melihat chara yang kelihatannya gelagapan. "hm gimana ya, ra. gue sih sebenernya gak ambil pusing banget sama jawabannya kak dio." hyeji berkata.

"dia bilang, dia mau fokus buat ngejar cita-citanya dulu. dia juga belum kepikiran buat ngejalin hubungan kaya pacaran gitu sama orang lain." hyeji lalu meminum sirup melon itu, kemudian ia melanjutkan, "klise sih menurut gue, but that is his choice."

chara manggut-manggut, tapi hatinya kini tidak tenang. ada kegelisahan di dalamnya.
berarti, kak dio gamau pacaran dulu ya, pikirnya.

chara buru-buru menepis pikirannya lalu fokus lagi ke hyeji. "dan sekarang lo sama kak dio tetap temenan?" tanyanya.

"kayanya lebih tepatnya cuma senior-junior doang. gue juga rencananya mau ngejauh sih biar cepat lupanya hehehe," jawab hyeji sambil nyengir.

"ra, gue dukung lo sama kak dio kok, tenang aja." tiba-tiba hyeji berucap demikian.

chara kebingungan. apa maksudnya? batinnya. "apapun pilihan yang mau lo ambil nanti untuk kak dio, gue tetep support lo." hyeji tersenyum menenangkan.

"lagian perjalanan kita masih panjang, ra. hidup kita gak melulu soal cinta," ujar hyeji.

chara tercengang mendengar ucapan hyeji. sejak kapan temannya ini jadi begitu bijak? yah, terkadang orang-orang terkhususnya yang lagi patah hati memang lebih jago merangkai kata dan memberi saran. padahal dirinya sendiri sedang dilanda masalah. terkadang hidup memang seperti itu.

chara menarik napas lalu menghembuskannya pelan. "gila, mantep banget dah kata-kata lo. belajar dari mana, cuy?"

mereka berdua pun tertawa renyah. kini, kesalahpahaman mereka terselesaikan. hyeji merasakan beban di pundaknya menghilang dan ia sudah merasa lega sekarang.

hard  | do kyungsoo ✔Where stories live. Discover now