32. PERMINTAAN TERAKHIR?

2.3K 92 8
                                    

Hai guys👋

Sebelumnya aku mau ngucapin makasih banyak buat yang mau baca cerita aku,,, semoga kalian betah sampai ending😊

Jangan bosen ya😃

Dika-Alexa udah, Darka-Atika juga udah. Sekarang aku bakal buat Chapter khusus Devan-Alyra.

Oke, tanpa basa basi lagi. Cus, langsung ajah baca chapter kali ini,,,,

"Aku pamit. Mungkin seharusnya itu yang ku ucapkan dari dulu, sebelum rasa sakit yang kau berikan semakin melukaiku"

-Dealova Alyra Renando.

"Apa aku boleh minta sesuatu dari kamu? Aku janji ini yang terakhir, setelah ini aku nggak bakal nge-ganggu kamu lagi kok, aku akan menjauh dari hidup kamu"

-Dealova Alyra Renando.

Devan memarkirkan motor sport nya, lalu berjalan menuju kelasnya mengabaikan berbagai komentar dari para kaum hawa yang melihatnya. Mulai dari teman seangkatan nya sampai adik kelasnya.

"Astaga! Devan makin gans ajah"

"Tolong, gue nggak kuat liatnya"

"Aduh jantung gue maraton"

"Melting gue"

"Kak Devan makin cakep ajah sih"

"Tiap hari makin ganteng ajah, heran deh gue"

"Kak Devan Lopyuuu"

"Masdep gue lewat"

"Kak Devan, i'm comming"

Devan mengabaikan semua pujian yang keluar dari mulut para kaum hawa itu. Ia sibuk dengan pikirannya sendiri, sekarang kedua sahabatnya sudah terbebas dari para gadis gila itu, tapi kapan dirinya bisa terbebas dari cewek bernama Alyra? Pemikiran itu berkali kali datang di otak Devan.

Ingin sekali Devan terbebas dari gadis gila itu, namun apa boleh buat? Gadis itu sampai sekarang masih mengejar dirinya. Tadi pagi saja Devan membuka What's app banyak sekali chat masuk dari gadis bernama lengkap Dealova Alyra Renando itu.

Saat ia sedang berjalan di koridor yang bisa di bilang cukup ramai itu tiba-tiba ada seseorang yang menariknya menjauh dari keramaian itu. Dirinya ingin sekali marah namun saat melihat orang yang telah menariknya Devan mengurungkan niatnya itu.

Devan menautkan kedua alisnya. "Kenapa?"

Gadis itu menyengir. "Minta uang dong bang. Aku lupa nggak bawa uang"

Devan mengacak-acak rambut gadis itu gemas lalu merogoh uang dari saku celana nya. "Nih, lain kali jangan kelupaan lagi"

Putri tersenyum lalu menerima uang itu. "Makasih bang"

Devan tersenyum. "Apa sih yang nggak buat adik tersayang abang"

"Yaudah bang, Putri ke kelas dulu. Bye" ucap Putri lalu pergi.

Setelah Putri pergi Devan pun ikut pergi. Tanpa mereka berdua sadari ada yang melihat kejadian itu. Orang itu bersembunyi di balik papan yang tak terpakai.

"Ternyata mereka cuma seorang adik kakak" gumam gadis itu.

"Tapi apa bedanya buat gue? Sekarang keadaan udah nggak seperti dulu lagi. Kebenaran itu...sama sekali nggak bisa mengubah keadaan yang terjadi sekarang" gadis itu tersenyum kecut lalu pergi.

Strive [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang