It's a truth... [spesial chapter]

6.8K 719 124
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Putar lagu Pearl Rain intrumental Extraordinary You





Happy reading...

Sinar matahari siang memaksa masuk melalui sela-sela jendela kaca dan menyorot sosok yang sedang menidurkan kepalanya di atas meja dengan menjadikan kedua tangan sebagai bantal. Suasana kelas yang ricuh dan sangat berisik oleh murid-murid yang sedang asyik dengan dunia mereka masing-masing tak membuat pemuda bersurai hitam yang tengah tertidur itu merasa terganggu.

Hari ini jam pelajaran kosong, meskipun kini mereka sudah akan lulus dan segera masuk ke Sekolah Menengah Atas itu lantas tak membuat mereka khawatir sama sekali.

Mereka terlihat tenang.

Tentu saja, ini adalah sekolah yang di huni oleh anak-anak orang kaya.

Anak-anak tersebut tidak akan takut mendapat nilai yang di bawah rata-rata karena bagi mereka uang dan koneksi selalu bisa menyelesaikan semuanya.

Tapi tidak semua murid berfikiran seperti itu karena pada kenyataannya sebagian dari mereka juga banyak yang berjuang untuk mendapatkan nilai yang sempurna.

"Haknyeon-ah." karena merasa namanya di panggil Ju Haknyeon langsung menghentikan acara membacanya dan menggeser netranya menatap ke arah sumber suara.

"Apa kamu ikut lomba matematika?" tanya salah satu teman yang duduk di bangku sebelahnya.

Kembali menyibukan matanya membaca buku, "tentu saja tidak. Aku sudah kelas 9 kenapa aku harus melakukannya?" sahut Haknyeon.

"Kenapa? Sekolah kita tidak memiliki murid untuk mengikuti lomba matematika dan katanya guru akan memilih murid yang mengikuti lomba tahun lalu."

Haknyeon membulatkan mulutnya tanpa menoleh, "kalau begitu kamu salah bertanya. Harusnya kamu bertanya padanya." tutur Haknyeon sembari mengerdikan dagu ke arah Chenle yang masih terbuai dalam tidur pulasnya.

"Apakah Chenle tahun lalu mengikuti lomba matematika?"

"Dia bahkan juara pertama." jawab Haknyeon cepat.

Menutup mulutnya tidak percaya, "heol benarkah? Lalu kamu?"

Menghembuskan nafas pasrah Haknyeon tutup bukunya lantas menolehkan kepalanya, "aku ikut lomba Sains Kim Sunwoo. Bagaimana kamu tidak tahu, kita sudah hampir 3 tahun sekelas." deru Haknyeon lalu memukul kepala Sunwoo dengan bukunya. Kesal.

[✔] 1. My Brother : CHENJI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang