Hilang bersama senja. Beristirahat dalam takdir. Aku membumbung di antara keinginan, terjaga oleh masa lalu yang tak ingin kulepas. Semua ini datang dan berlalu. Begitu juga aku. Aku hilang dalam waktu, dan terjerumus masa lalu. Bayangan itu tidak hilang meski aku tidak berpijak lagi dalam waktuku. Aku hilang dalam waktu, dan terjerumus masa lalu. Bayangan itu tidak hilang meski aku tidak berpijak lagi. Ingin segera rasanya kupergi. Ingin untuk kumusnahkan secara kilat. Namun bak senja membawa si mentari pergi namun akan kembali lagi. Ingin sekali kututup pintu itu selamanya. Namun layaknya senja, senja itu mendekat, membawa rohku membumbung ke angkasa raya, tapi sayangnya akan datang kembali, pintu itu akan selalu terbuka pada waktunya. Bagai senja, aku akan datang untuk kembali, meskipun aku sudah terlarut dalam misteri sang Ilahi.