Aryla merupakan seorang reporter di bawah naungan kantor redaksi besar. Ia juga memiliki peran penting dalam setiap aktifitas seni, terutama tari klasik dan opera pantomim. Sejak beberapa bulan yang lalu, ia beberapa kali dipertemukan secara tidak sengaja dengan Radit, seorang eksekutif fotografer artistik budaya yang selalu hadir pada setiap pagelaran sendra seni klasik. Pekerjaan Aryla dan Radit yang saling bersinggungan, pada akhirnya membuat mereka berdua memiliki banyak waktu bersama. Selain berkontribusi dalam seni, mereka juga seringkali terlibat dalam proyek liputan bersama dalam dokumentasi kasus. Seiring berjalannya waktu, kedekatan semakin terjalin karena banyaknya momen yang mereka ciptakan. Di lain pihak, Gibran yang merupakan rekan karib Aryla diam-diam merasa terganggu dengan kehadiran Radit. Gibran bahkan telah banyak membantu pekerjaan jurnalis Aryla jauh sebelum kehadiran sosok Radit. Terlebih dalam lingkup investigasi dan evakuasi kasus lokal. Hingga akhirnya, tidak ada yang menyangka jika Radit rupanya telah berhasil membungkam rapat sebuah rahasia yang sejak lama menjadi incaran berita. Hal itu membuat mereka bertiga dihadapkan pada sebuah pilihan yang menempatkan mereka dalam kesulitan masing-masing.