Harta, tahta, wanita. Kehidupan pria kulit tan bernama Singto Prachaya itu tidak pernah lepas dari ketiganya. Dia adalah seorang pengusaha besar di kotanya. Segala bentuk bisnis ia pegang melalu Ruangroj Company milik keluarganya. Wanita juga gadis muda yang cantik silih berganti datang kepadanya. Tapi, bagaimana jika salah satu gadis itu adalah peninggalan seseorang dari masa lalunya? Ting tong. "Sawadee kha, Khun. Kita belum pernah bertemu sebelumnya" gadis itu menatapnya lurus. "Dulu kau menikahi papaku, Krist. Krist Sangpotirat?" "Namaku Urassaya. Aku anakmu." lanjutnya. "Tidak.. tidak tidak. Tidak. Aku dan Krist, tidak pernah punya anak." "Aku juga membawa ini, akte kelahiranku. Namamu ada disana" "Namaku hahaha.. namaku tidak disini" ujar Singto sambil meneliti kertas yang dipegangnya. Sedetik kemudian matanya menyerngit membaca satu baris tulisan. "Father's Name..Singto Prachaya.." Gadis muda itu datang, dan memaksa Singto kembali membuka hatinya yang tertutup. Oh tidak lupa, ia juga memaksa Singto meninggalkan status badboy-nya. . . . "Kenapa Khun Singto berpisah dengan papa?" "Kenapa tiba-tiba bertanya itu?" Singto tersedak, lalu menelan ludahnya. "Aku ingin tahu. Papaku bisa saja menikah lagi, tapi dia malah memilih tidak berpindah hati sama sekali darimu." tatap gadis muda itu. "Ada apa dengan kalian?" ---- Warning! Mature content (cerita dan bahasanya), cerita agak halu, mungkin ada typo/?
18 parts