Pernahkah kalian mendengar pribahasa "Rambut sama hitam, tetapi isi hati siapa yang tau"? Well ..., aku yakin 'pasti' pernah! Yup, Pribahasa yang diakui hampir semua orang. Namun, tidak untuk Brian. Baginya, semua hati seperti plastik mika yang biasa digunakan sebagai cover untuk menjilid sebuah makalah. Apapun warna plastiknya, Tetap saja ... TRANSPARAN! Sampai pemuda itu bertemu dengan Hanna. Seorang gadis dingin, pemurung, tak pernah tersenyum, bernafas, tetapi tak terlihat hidup. Mengapa hanya dia? Kenapa hanya gadis itu yang tidak bisa ia lihat isi hatinya?