Iblis, peri, manusia. Rallien terus memikirkan bagaimana jika ketiga hal tersebut di satukan. Apakah yang terjadi. Dia terus memikirkan hal itu saat sedang sendirian, tapi tidak saat dia sudah berusia 18 tahun, sekarang dia sudah tumbuh menjadi remaja gagah yang tak akan pernah memikirkan hal konyol seperti saat dia berusia 8 tahun dulu. "Diana, Diana! Kau itu iblis kan? Benar kan? Diana, aku benar kan?" Rallien Zelvino Marguarette. Seorang anggota Mafia yang menyukai hal hal manis. Tidak pernah berhenti mengganggu sahabatnya, Diana. "Diana! Kau iblis kan?" Itu adalah pertanyaan yang kesekian kalinya dari Rallien untuk Diana. Diana memutar bola mata malas. "Kau mau tau jawabannya kan?" Rallien mengangguk-angguk antusias. "Baca ceritamu sendiri sampai habis." Diana menyodorkan satu buku tebal berjudul Sweet Mafia pada Rallien.