Dia memanjarakanku dalam belenggu yang membuatku selamanya terikat pada nya, takdir mengerikan yang membawaku kesebuah dunia yang selama ini hanya kupikir hanyalah fiksi semata. Dia si pemilik mata berwarna abu-abu yang terus menatapku dengan tajam, bibir nya yang berada tepat di samping telingaku terus bergumam kata-kata yang membuatku gemetar bersama dengan hembusan napas hangat nya. "Mine!" Kata itu seperti mantra yang diucapkan terus-menerus, kedua tangan kokoh yang berada disekitar pinggangku menahanku untuk memberontak. Ciuman-ciuman kecil nya terasa halus dan tiba-tiba saja sebuah rasa sakit menusuk leher nya. Aku berteriak kesakitan karena pria ini terus menanamkan taring nya, darah mengalir diantara bibir nya bersamaan itu kesadaran nya menghilang karena rasa sakit yang teramat sangat. Tiba-tiba saja ia merasa menyesal telah datang ke kota kecil ini sehingga membuat nya bertemu dengan monster yang sama sekali tidak pernah ia sangka.