FANTASY-ROMANCE Kejadian itu terus terulang selama beberapa Minggu sejak Ilea tinggal di bekas rumah mendiang ayah tirinya, setiap malam sosok hitam sedingin es menelisik masuk di tengah kegelapan. mengganggu ketenangan malam yang sunyi, menatap dalam gadis yang terbaring sendiri diatas ranjang. wajah pucat dengan tatapan kosong, tak ada yang tahu apa yang dia cari. langkah demi langkah mengikis jarak diantara mereka, Ilea melengguh saat tangan dingin menyentuh lehernya. Namun, gadis itu tidak terjaga. Tetapi sentuhan itu semakin intens hingga Ilea mulai terganggu. "Eughg..." Dia ada tapi tak nyata, dapat di rasakan namun tak kasat mata. "Kau harus membayar kenikmatan yang telah aku berikan pada ayahmu." #Cerita ini hanya fiksi belaka, tidak berniat menyinggung agama, suku, atau organisasi manapun# Dilarangkerasplagiat! Tolongingatumur! Karya sendiri!