"Jangan suka sama gue" Hening mengambang diantara kami berdua, membuat suasana semakin terasa menyesakan. "Maksud lo?" "Jangan suka sama gue Ris" "Lo temen gue, lo bahkan yang bikin gue berhasil dapetin cewe yang gue mau dari dulu. Jangan ngehancurin itu semua Ris. Tolong" Aku tergagap di tempat, bingung harus bereaksi apa. Tapi rasa panas di pelupuk mata tak bisa aku abaikan begitu saja. Sakit rasanya mendengar kata yang selalu aku bisikan di setiap hari nya. Harus aku dengar dari dia yang menjadi penyebab nya. Aku menarik nafas panjang, dan menghembuskan nya perlahan. Mencoba menghilangkan sesak yang seolah membakar. "Iya, lo tenang aja. Gue-" kembali, aku menarik nafas dan menghembuskan nya pelan "Gue gak akan ganggu hubungan kalian. Gue sadar, tugas gue cukup sampai bikin kalian jadian. Lo temen gue, Keira sahabat gue. Gue faham Lang. Maaf kalo perasaan gue bikin lo gak tenang" Kalimat itu aku ucapkan dengan lugas. Tak ada ragu dan seolah memang itu yang aku mau. Tapi tidak, tidak dengan keadaan hati ku yang terasa sendu. Sejak awal, harusnya mereka yang menjadi pemeran utama. Ilalang dan Keira. Di pertemukan untuk bersama. Bukan dengan ku, tokoh sampingan yang seharusnya tau batasan.