Usus yang bertaburan di atas lantai dikutip. Lalu dilingkarkan pada bukaan yang menempatkan si bayi tadi. Bayi yang melintang baringnya ditegakkan. Matanya yang pejam dicelikkan. Bibirnya yang kecil itu dipicit-picit agar membentuk senyuman. Wajahnya yang bersalut darah dikesat. Dante memang aneh. Imaginasinya, buat aku rasa seolah berada di tingkat bawah sebuah bangunan tinggi, di mana, Dante pula, merenung dari puncak menara.
Dia melihat ke arahku dengan pandangan penuh hina.
Di mata Dante, aku hanya khadam. Aku tahu. Aku terima fakta.
Usus yang bertaburan di atas lantai dikutip. Lalu dilingkarkan pada bukaan yang menempatkan si bayi tadi. Bayi yang melintang baringnya ditegakkan. Matanya yang pejam dicelikkan. Bibirnya yang kecil itu dipicit-picit agar membentuk senyuman. Wajahnya yang bersalut darah dikesat. Dante memang aneh. Imaginasinya, buat aku rasa seolah berada di tingkat bawah sebuah bangunan tinggi, di mana, Dante pula, merenung dari puncak menara.
Dia melihat ke arahku dengan pandangan penuh hina.
Di mata Dante, aku hanya khadam. Aku tahu. Aku terima fakta.
Tengku Zarif & Mikayla.
"You don't know me Zarif." - Mikayla
"You are just outsiders, watching through glass window. You have no rights to judge me." - Mikayla
"Then, enlighten me the real you." Ten...