Jarak antara kita

22 7 0
                                    

3 Tahun Kemudian ...

Disebuah bandara tempat dimana orang orang datang dan pergi, entah itu berlibur, pulang, atau kembali. Begitu juga yang dilakukan oleh seorang pria ini dengan membawa kopernya, dengan senyuman yang tidak hilang dari wajahnya, ia melangkah memasuki bandara.

Satu hal yang ada dalam pikirannya adalah pulang untuk melamar sang pujaan Hati.

3 tahun waktu yang sangat panjang tapi Alhamdulillah ia dapat menyelesaikan studinya dengan lancar, bahkan hubungannya dengan Anyer calon istrinya juga baik. Kadang dia bingung kenapa banyak pasangan yang berpisah karena tidak kuat Ldr-an? padahal jika hati sudah saling percaya, jarak yang jauh tidak akan jadi penghalang.

Begitu pun dia dan Anyer, walau belum resmi tapi tetap saja hubungan mereka bisa dikatakan berjalan dengan baik, karena satu hal, rasa cinta kepada Tuhan.

Jika kita mencintai seseorang karena Allah SWT., maka In Syaa Allah, Allah akan menjaga cinta mereka. Cinta yang didasari oleh iman sangat kuat, dan Rio yakin dengan hal itu.

"Sudah saatnya," ujarnya seraya melangkah kan kakinya kedalam pesawat

Entah kenapa hari ini perasaan nya kurang enak, bahkan dari kemaren sudah ratusan kali umminya menelpon untuk memastikan keadaanya.

Tidak ingin larut dalam kecemasan, akhirnya Rio menutup matanya sambil melafalkan ayat ayat suci Al-Qur'an didalam pesawat.

"PERHATIAN KEPADA PARA PENUMPANG AGAR TETAP TENANG DAN IKUTI SEMUA ARAHAN!"

Belum beberapa menit mereka lepas landas sudah terjadi sesuatu.

"Ya Allah, Lindungilah kami semua," gumam Rio sambil membaca do'a

•••

"Bu Anyer? An? ANYERRRRR AMANITAAA!!!"

"Astaghfirullah Bu guru Dinda, ada apa kok teriak teriak sih? masih mending kalau suara bagus, ini suara udah kayak Harimau kecekik,"

"Ya elah An, ini udah merdu loh suara gue, btw Lo kenapa sih? dari tadi dipanggil gak nyaut nyaut malah asik melamun, lagi mikirin apa sih?"

"Entah kenapa perasaan gue gak enak, dari tadi kepikiran Rio terus."

"Oh mikirin Rio, gue pikir mikirin pak Rendi."

"Husss sembarangan, ngapain juga gue mikirin pak Rendi."

"Yah ... Lo kan tau kalau pak Rendi itu suka sama lo sejak Lo ngajar disini."

"Yah itu hak pak Rendi, dia suka sama siapapun terserah dia, yang penting hati gue udah ada yang punya."

"Iya nyonya Rio tercinta," goda Dinda membuat wajah Anyer memerah

'klik'

Satu gambar berhasil diabadikan.

"Hm sangat cantik, apalagi dengan rona merah di pipinya," ujarnya seraya pergi dari ruangan itu meninggal kan dua sahabat yang sedang membicarakan entah apa, dia pun tak tau, niatnya hanyalah mengambil gambar pujaan hati nya dengan diam diam.

•••

"Ummi, kenapa sih dari tadi mondar mandir mulu?" heran Fatimah pusing melihat umminya yang entah sejak kapan kerjanya cuma mondar mandir

"Ini lho sayang, kak Rio dari tadi gak ada kabarnya, mana hp nya gak aktif, dia juga melarang kita untuk menunggunya di bandara."

Entah mengapa perasaan seorang ibu mengatakan ada sesuatu yang terjadi kepada anaknya.

"Ummi tenang saja mungkin Rio lagi dipesawat jadi--"

"Abi ini udah jam berapa, harusnya udah dari 5 menit yang lalu Rio udah ada di bandara."

Hah dari pada pusing mendengar perdebatan ummi dan abinya, Fatimah berinisiatif mencari sebuah channel tv yang ia inginkan, tapi sebuah berita disalah satu station tv membuatnya kaget.

"Ya Allah! UMI!! ABI!! coba lihat ini!" serunya

"Ada apa sayan-- ALLAHU AKBAR Abi!"

"Tidak mungkin .... "

Berita mengatakan adanya kecelakaan pesawat yang menelawan banyak korban.

"Abi, ayo kita ke bandara, Rio Abi ... Rio."

"Iya ummi kita kebandara sekarang."

Tanpa basa basi mereka segera pergi kebandara.

"Ya Allah selamatkan lah Rio."

•••

"Assalamualaikum ummi ada apa?"

"..."

"Ya Allah, i-ni bohong kan?"

"..."

"Ti-dak mungkin, ... Rio--"

"Anyer sayang kenapa?"

"Ma ... Rio ma .... "

"Apa yang terjadi dengan Rio?"

"Rio kecelakaan .... "

...

Keadaan dibandara cukup ramai, banyak orang yang berada disana entah untuk pergi, pulang, atau mencari anggota keluarganya.

Seperti yang dilakukan keluarga Rio sedari tadi mereka mencoba bertanya tentang keberadaan Rio tapi tak ada yang tau, bahkan para petugas sangat kelelahan menghadapi keramaian orang yang mencari keluarga masing masing.

"Ummi mana Rio?dia udah balik kan?" tanya Anyer saat dia bertemu ummi

Dibelakang Anyer ada mama, papa, dan Amel.

"Gimana? apa ada kabar tentang Rio?" tanya Papa kepada abi Ramboy

"Belum, bahkan nama Rio tidak ada dipapan nama korban," terangnya sedih

"Tidak! i-ini tidak mungkin! Rio pasti baik baik aja kan? dia pasti masih ada di Mesir kan? ma ayo kita jemput Rio ke Mesir ma!" ajak Anyer sambil memberontak didalam dekapan papanya

"Ya Allah Anyer istighfar nak," seru Ummi

Anyer terus memberontak dalam pelukan papanya sambil terus menangis dan mengatakan bahwa Rio akan pulang.

"Kak Anyer sabar yah, kita berdo'a semoga kak Rio cepat ditemukan," seru Fatimah mencoba menenangkan Anyer

Walau hatinya sedih tapi ia juga percaya kalau kakak nya pasti akan kembali.

Karena tubuh dan pikirannya yang kacau, membuat Anyer jatuh pingsan.

"Astaghfirullah!!! Anyer?!!" teriak mama panik






Tbc





Setulus Air Mata Anyer☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang