The Unbroken Heart (SarnxThorn)

181 11 1
                                    

"Kau apa?" tanya Thorn bingung,

"Aku putus... Dengan Bonnie..." jawabnya singkat, hanya melirik sekilas pada Thorn sebelum kembali meneguk minuman dari gelasnya,

"Ta mai wa?" tanyanya bingung,

"Dia hanya bilang... Dia lelah bersaing dengan sosok yang tak diketahuinya." katanya lagi, kemudian menatap Thorn dengan raut wajah sedih, "Bon bilang aku tidak mencintainya... Paling tidak dia bukan orang yang paling kucintai..."

"Jika bukan dia lalu siapa? Kalian berpacaran selama 3 tahun kan? Kau bahkan telah melamarnya..."

"Itulah... Dia tak menjawab lamaranku!" ungkapnya,

"Hah??? Tapi..."

"Thorn... Aku tak tahu ada apa denganku... Ada apa dengan hubungan kami... Kukira Bon akan menjadi yang terakhir. Kukira kami akan bersama selamanya.

Kenapa Bon meninggalkanku?" Sarn menatap Thorn putus asa,

"Diao Sarn! Khu mei kho cai..."

"Tak ada yang perlu dipahami! Aku muak dengan semuanya... Aku tak mau lagi mencintai. Khu cep!!"

"Ai'Sarn... Ini bukan dirimu na... Kau bukan orang seperti ini..." Thorn menahan gerakan Sarn menuangkan minuman,

"Memangnya aku seperti apa?"

"Kau orang yang kuat! Kau tidak akan membiarkan semua ini menghancurkanmu na..."

"Aku mungkin kuat Thorn, tapi aku bukan barang yang tak akan pernah rusak! Hatiku juga bisa patah... Dan kali ini hatiku hancur berkeping-keping..." sahutnya marah.

"Sarn! Yut lei!! Jangan minum lagi!" sahut Thorn sambil menahan botol yang hendak menyentuh mulut Sarn,

"Katakan padaku satu saja alasan... Satu saja orang yang mencintaiku. Aku yang sebenarnya.

Aku tak memiliki keluarga. Por mei dai... Mae mei dai... Phi Nong dui... Hal terdekat yang bisa kusebut keluarga adalah keluargamu. Itu pun bukan milikku."

"Meung maeng... Kau tahu sendiri kami adalah keluargamu. Por... Mae... N'Thanya... Tharn... Kau kira kami tidak mencintaimu layaknya keluarga?" sergah Thorn kesal,

"Tapi kalian bukan milikku. Aku tak memiliki siapapun yang bisa kusebut milikku!"

Semakin lama bicara dan menumpahkan isi hatinya suara Sarn semakin meninggi penuh emosi. Hal itu membuat Thorn terpancing.

"Then you can own me!!" seru Thorn sambil berdiri di depan Sarn dan merebut botol minuman dari tangan Sarn,

"Hah?" Sarn terkejut dengan seruan Thorn sehingga dia tak melawan saat botolnya diambil.

Dia hanya bisa melongo menatap Thorn dengan pandangan bingung.

"Meung lo lin che ba? Kau tahu aku ini apa kan?" sahutnya,

"..."

"Apa kau tahu apa artinya menjadi milikku?" tanyanya lagi,

"Khu lu..."

Sejenak Sarn hanya diam menatap Thorn seolah ingin melihat kesungguhan dalam dirinya. Hatinya berdesir mendengar kata-kata Thorn, namun dia tak berani menganggap serius kata-kata sahabatnya itu.

Thorn straight selama Sarn mengenalnya. Dia mungkin tak keberatan dengan preferensi seksual Sarn dan Tharn. Tapi bukan berarti dia juga gay. Kesadaran itu menyentak Sarn dari lamunannya dan bangkit berdiri sambil mendorong Sarn hingga dia jatuh terduduk di sofa bar.

Boys Love Kumpulan Short Story & One shotWhere stories live. Discover now