13'Forbidden Convalescent || M

525 67 30
                                    

Warn! Rated - M content!
______________

Allen POV

Aku kembali menuju kamar asrama setelah berpamitan dengan Woobin dan lainnya. Lalu menghampiri cermin besar yang berada tak jauh dari kamar mandi, memandangi tubuhku yang di penuhi dengan luka.

Lalu aku berpikir, "Bagaimana jika ibu tau kalau luka di tubuhku ada sebanyak ini?".

Tidak mungkin aku menunjukkan semua luka ini kepada ibuku, itu pasti akan sangat menyakitinya dan membuatnya sedih. Aku tidak ingin ia sedih karenaku.

Aku mendengus kasar dan mengacak rambutku dengan asal. "Kenapa ini semua terjadi padaku? Sial!" lalu aku mengumpat.

Semuanya terjadi di luar kendali, mengapa para Vampire sangat membenciku dan selalu membuatku terluka seperti ini?.

"Apa aku pernah membuat mereka tersinggung ataupun kesal? Tidak kan? Justru para Vampire itulah yang membuatku kesal dan selalu mengangguku!." Gerutuku terhadap diri sendiri.

Kemudian aku menghampiri ranjangku dan segera membanting diri ke sana. Memandang langit-langit kamar yang putih. Seharusnya aku berkemas hari ini, tapi aku menundanya. Aku ingin kembali besok pagi saja.

Sungguh aku tidak tau harus apa jika ibuku tau luka yang aku alami sebanyak ini dan ini sangat menyiksa!.

Ah!

Aku mengingat hal kalau lukaku bisa di sembuhkan dengan cepat oleh Vampire. Aku teringat saat dimana Serim melumat jari ku yang tergores oleh tepi meja yang tajam saat di ruang study.

Aku segera meraih ponselku untuk menghubungi Minhee. Untung saja tadi aku sempat bertukar nomor dengan nya.

"Halo?" Minhee menjawab.

"O-oh Minhee, A-apa kau sibuk?"

"Tidak, aku hanya membereskan barangku"

"Memang kenapa?"

"Begini... A-aku perlu bantuanmu"

"Apa itu?"

"Aku mengingat saat Serim melumat jariku di ruang study karena jariku tergores oleh tepi meja dan ia tiba-tiba melumat jariku seketika jariku sembuh tidak ada luka sama sekali"

"Kau serius? Itu terlarang Allen, hal itu hanya dilakukan oleh sesama Vampire jika itu dilakukan kepada manusia, itu hal yang terlarang."

Minhee tampak kaget saat aku selesai menjelaskan semuanya kepada dirinya.

"Tapi, itu satu-satunya cara agar aku bisa bertemu dengan ibuku Minhee"

Minhee tampak menghela nafasnya kasar. "Baiklah kalau kau memaksa, aku akan menyuruh Serim ke asrama mu sekarang"

"Tapi apa dia sudah baik-baik saja? Kau ta-"

"Dia sudah lebih baik hari ini"

"B-baiklah"

Aku kemudian menutup panggilanku dan meletakkan ponselku kembali. Lalu, aku membaringkan diri kembali ke ranjang.

Perlahan aku mulai memejamkan mataku dan seketika aku tertidur dan bertemu alam mimpi.

-🥀-

Author POV

Allen membuka matanya saat mendengar seseorang mengetuk pintunya perlahan.

Ia bangkit dari rangjang secara perlahan dan mengucek matanya serta merapikan penampilannya.

Ia kemudian menghampiri pintu kamarnya dan membuka nya secara perlahan. "S-serim"

A Flor de Flor🥀 {Sellen}Where stories live. Discover now