10 || Demi Anak Kesayangan

412 68 4
                                    

Hari ini Sabtu

Ya

Sabtu

Dimana Noa janji sama Jay dan Jisung mau pergi. Rasanya dia mirip seperti fucekgirl, jalan sama dua cowok

Tapi bukan jalan sih, lebih tepatnya nyari botol dan tempat bekal

"Mau kemana lo?"

Kaki Noa berhenti ketika ada orang yang bertanya kepadanya. "Kepo kek bison," ujarnya sembari mengambil sepatu Converse

"Saya mencium bau-bau orang mau jalan," ucap Chan atau lebih dikenal Dino seolah-olah dia roy kimosi

Noa mendengus. Dia tau kalau sepupunya ini bakal nitip sesuatu, parahnya uang milik Noa gak diganti

Kalau disuruh ganti bakal bilang. "Medit amat lo. Matinya kecebur empang baru tau rasa."

Kan jadinya di ikhlasin aja

"Apa? Mau nitip?"

Dino mengangguk. "Beliin gue tupperware. Kemarin tuh benda punya kanjeng ratu gue ilangin."

Ini kenapa semuanya pada kehilangan anak kesayangan sih??

"Duit? Gue gak mau ya kalo pakek uang gue." Noa menengadah kan tangannya membuat Dino menahan emosi

"Demi anak kesayangan punya kanjeng ratu, gue keluarin uang tabungan gue selama satu bulan." Dino menyerahkan beberapa lembar uang. "Padahal buat top-up itu," lanjutnya memasang wajah akan menangis

"Sabar ya. Makanya lain kali tuh tupperware pasang tali trus lo pakek buat kalung biar gak hilang," usul Noa sambil menepuk pundak sepupunya

Setelah acara berdrama tadi, Noa pergi menuju tempat janjiannya bersama Jay dan Jisung

Di lain tempat udah ada Jay dan Jisung. Mereka berdua berdiri didepan toko tanpa merasa risih. Sebelas duabelas sama boneka mampang

Si pegawai toko tadi udah nyuruh mereka minggir. Eh gak didengerin alhasil ditatap tajam dari dalam

"Lo merinding gak sih?" tanya Jay yang diangguki oleh Jisung. Cowok itu juga merasa ditatap gitu

Karena penasaran, mereka menengok ke belakang tepat si pegawai mengawasinya

"Astaghfirullahalazim. Minggir yuk. Tatapannya kayak mau ngajak gelut anjrot," tutur Jisung mendorong bahu Jay ke pinggir toko

Ini sudah hampir jam 10 lebih, tapi Noa belum datang. Memang benar, Indonesia ngaret

"Ini si Anoa kemana lagi," dengus Jisung sambil jongkok, memainkan beberapa batu yang ada disekitarnya

Jay ikut jongkok, biarin ntar kakinya tercetak indah varises. "Namanya juga cewek."

"Iya sih. Eh. Tapi lo ngapain disini?" tanya Jisung

"Gue?" tanya Jay menunjuk dirinya sendiri. "Janjian sama orang. Lo?"

"Gantiin botolnya Noa. Gasengaja gue penyokin."

Mereka diam, menunggu Noa yang lama sekali. Jay melirik Jisung, dalam hati dia bertanya. Apakah si galah ini tau kalau ia juga janjian sama Noa?

Sepertinya sih tidak. Biarkan jadi surpris

"Noa!"

"Noa."

Jisung menengok ke arah laki-laki disampingnya. Ternyata janjian sama Noa juga

Kirain

"Udah dari tadi ya?" tanya Noa membuat kedua laki itu merotasi kan matanya. "Maap khilap."

Mimisan || JayDove le storie prendono vita. Scoprilo ora