27

3.9K 432 99
                                    


Keesokkan harinya, Jeongwoo dan yeongue pergi ke rumah haruto. Mereka langsung di antar ke ruang khusus, hanya akan ada jeongwoo, yeongue dan seorang profesor di dalam ruangan itu.

Sejak semalam, jeongwoo gelisah. Tapi dia tetap yakin bahwa haruto adalah orang yang baik.

Singkat cerita. Jeongwoo Dan yeongue telah keluar dari ruangan khusus, tentu saja di luar Sudah ada haruto dan doyoung yang sedang menunggu. Hanya ada tatapan mata yang sulit di artikan saat pertama haruto menatap mata jeongwoo.

"Bagaimana?" Tanya doyoung khawatir.

"Kita-" Ucapan yeongue terpotong saat melihat jeongwoo lari ke arah luar.

"Woo!" Teriak haruto, dan haruto menyusul jeongwoo.

"WOO?! TUNGGU WOO AKU IKUT!" Yeongue menyusul dengan secepat mungkin.

Haruto dan doyoung tidak bisa menahannya karena jeongwoo pergi Masuk ke rumahnya.

"Apa dia marah?" Tanya doyoung.

Haruto terdiam. Sampai beberapa menit dia mengajak doyoung pulang.

"Ayo pulang" Ajak haruto.

"Ee-eeh?" Doyoung di bust bingung open sifat pasangan itu.

Sedangkan di rumah jeongwoo. Yeongue terus menerus bertanya mengapa jeongwoo berlari padahal ini menyenangkan bukan? Bisa mengingat semua yang di lakukan dengan pacarnya saat ini.

"Kamu sih enak gyu ga di apa apa in sama doyoung. Lah aku? Haruto psikopat"

"Ga di apa apain gimana coba?! Aku juga di tusuk sampe keluar si jaeyong! Woo itu anak kita" Yeongue berkaca kaca terharu. Heuheuheu.

"Tapi kamu ga pernah di sakitin sampe kamu cape sendiri kan."

"Gini deh woo. Kamu liat deh sekarang haruto udah berubah drastis. Dia psikopat tapi ni ate sekolah cuma buat bisa deket lagi sama kamu? Emang kayanya itu takdir kita, bisa ketemu dan deket lagi sama mereka. Toh mereka ga jual anak yang Susah payah kita kandung 9 bulan, mereka ngurus dengan tulus sampe anak kita ngisi segede toren di rumah Aku. Kamu sayang kan sama haruto woo?"

"Jangan ditanya gyu. Apalagi setelah Aku inget semuanya, Aku gabisa marah sama dia."

"Yaudah tenangin diri kamu dulu, besok kita liat anak kita disana oke?!"

"Ngapain besok? Ayo sekarang!" Jeongwoo pergi ke rumah haruto.

Eh? Jeongwoo kenapa si ah. Kaya bumil aja sifatnya.

Yeongue menekan bel rumah haruto. Setelah tekanan ketiga kali, ada orang yang membuka pintu.

"Loh sayang? Ayo Masuk!" Ajak doyoung dan merangkul yeongue ke dalem. Jeongwoo diem.

Doyoung mengajak mereka ke ruang tamu. Tapi jeongwoo tidak melihat keberadaan haruto.

"Mana haruto?" Tanya jeongwoo.

"Di kamarnya, kamu kesana aja woo."

"Yang mana?"

"Yang di depan kamarnya ada tulisan Hajeongwoo"

"Hajeongwoo?"

"Iya, haruto - jeongwoo"

Jeongwoo tersenyum.

'Tok tok tok' jeongwoo mengetuk pintu kamarnya haruto.

'Klek'

"Jeongwoo? Ayo Masuk"

Jeongwoo pun ikut masuk ke calon kamarnya nanti.

"Kamu ga marah kan woo?" Tanya haruto sambil memegang tangan jeongwoo.

Jeongwoo menggeleng.

"Terus kenapa?"

Jeongwoo menggeleng lagi.

"Sini coba liat mata nya"

Jeongwoo memeluk haruto.

"Haru, Aku kangen. Makasih udah jaga anak kita, I love you" Ucap jeongwoo dalam dekapan haruto.

Haruto tersenyum dengan senyuman paling indah.

"I love you too" Sambil mengusap Nepal jeongwoo.

"Mana jeha?"

"Udah tidur"

"Hmmmm"

"Iya, yu mau ke kamar jeha?"

"Gausah haru, kasian."

Hening beberapa saat.

"Mmm haru?"

"Kenapa sayang?"

"Ayo Nikah, kita bikin temen buat jeha nanti"

"Yu sekarang kita bikin temen buat jeha"

"Nikah dulu!"

Haruto diam-

"HARUUUUU!"
















Kurang lebih seperti inilah akhirnya. Mereka hidup bersama lagi.

Hey? Maaf karena akhir cerita yang kurang memuaskan. Terimakasih atas dukungannya^^
Sayang banyak banyak sama kalian^^

Kalo boleh tau, selama author bikin cerita. Cerita Mana yang paling kalian suka? Biar author bisa mutusin mau focus ke book Mana dulu setelah ini heuheuheu

END.

°Mi2612.

Psycho' || Hajeongwoo (End)Where stories live. Discover now