8

4.9K 633 123
                                    

Jeongwoo sedang melamun di kasur yang menjadi temannya sejak dia datang ke tempat itu. Dia tidak melakukan kegiatan sama sekali, hanya membersihkan badannya yang kotor karena semalam. Bahkan sarapan yang di bawakan haruto tidak ia makan.

Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang. Sedari pagi ia hanya melamun dan menangis, membiarkan perutnya yang terus menerus mengeluarkan suara.

'Klek' Haruto memasukki kamarnya.

"Kenapa kau tidak memakan sarapannya?" Tanya haruto dingin.

Jeongwoo tidak menjawab, jeongwoo tetap melanjutkan acara melamunnya.

'Sret'
Haruto menggoreskan silet pada tangan jeongwoo.

"Sshhh" Jeongwoo meringis, luka itu mengeluarkan darah. Lagi lagi jeongwoo melemah, jeongwoo benci darah.

"Bunuh saja aku" Ucap jeongwoo lebih dingin dari haruto.

"Aku tidak akan membiarkanmu mati begitu saja karena kau telah melanggar aturanku"

Jeongwoo kembali melamun.

'Sret' haruto kembali menggoreskan silet lagi pada tangan jeongwoo.

"Cepat makanlah!"

"Tidak lapar"

"Makan"

"Aku ingin pulang"

'Sret' goresan ketiga berhasil membuat air mata jeongwoo keluar.

Jeongwoo mengulurkan tangannya, menunjukkan urat nadinya pada haruto.

"Sayatkan benda itu pada nadiku" Ucap jeongwoo.

Haruto merasakan hal sakit. Tapi ini tidak boleh sampai terjadi.

"Makanlah, aku tidak akan menyakitimu lagi jika kau menuruti apa perintahku"

"Aku bukan bonekamu"

Bentar. Ko jadi keinget lagu kekeyi.

"Ini untuk kebaikanmu jeongwoo" Ucap haruto dengan muka datar. Haruto memang jarang berekspresi, sama seperti Asahi.

"Apa aku tidak salah dengar?. Jelas ini sangat merugikanku, sedari tadi aku mencari benda tajam untuk membunuh diriku sendiri tetapi tidak ada. Mati adalah hal yang baik untukku saat ini! Jika aku tetap hidup kau akan menyiksaku, aku tau haruto. Kau adalah psikopat"

"Aku tidak akan menyakitimu jika kau menuruti perintahku" Haruto berkali kali mengucapkan ini.

Lalu haruto mengambil makan yang baru ia bawa lagi tadi.

"Makan, kau harus makan" Haruto menyodorkan satu sendok makan pada mulut jeongwoo.

Apakah ini suapan dari seorang psikopat? Sejak kapan seorang psikopat menjadi hangat?.

"Cepat"

Jeongwoo membuka mulut dan memakannya.

"Aku sudah kenyang" Ucap jeongwoo saat sudah makan beberapa sendok.

Haruto menyimpan makanannya lalu memberikan segelas air putih.

"Dimana yeongue?"

"Ada"

"Apa dia baik baik saja?"

Haruto menggeleng.

"HEY!? Apa maksudmu menggeleng!?" Tanya jeongwoo kaget,

"Dia sama sepertimu"

"Apa kau juga menjadikannya jalang sepertiku?! Sungguh ini tidak bisa dibiarkan. Lepaskan dia kumohon, lakukan apa yang mau padaku tetapi jangan pada temanku" Jeongwoo memohon dengan memegang lengan haruto.

"Dia akan baik baik saja, hanya akan ada beberapa luka"

Jeongwoo terdiam.

"Akan ku bunuh dia jika kau tidak mau makan lagi" Setelah itu haruto pergi dari kamarnya.

"Jangan bermain main haruto!"

"Yeongue" Lirih jeongwoo.

Dan lagi lagi, jeongwoo menangis.

°°°

"Bagaimana tentang ginjal dan yang lainnya? Apa sudah di kirim?" Tanya Yoshinori pada jihoon.

Jihoon mengangguk dan Yoshinori tersenyum.

Tidak lama haruto dan Asahi datang, saling menatap satu sama lain dan setelah itu mereka hanya terdiam.

'BRAAKK!' Jihoon menggebrak meja dan di tatap malas oleh yang lainnya.
Namun beberapa detik kemudian

"KAMCHAGIYA!!" Asahi berpura pura kaget dengan alasan kasian.

Yang lainnya terkekeh.

"Yaakkk! Kenapa kalian semua terlihat stress" Tanya jihoon.

"Sampai kapan kita akan melakukan hal ini?" Tanya haruto secara tiba tiba.
















°Mi2111.

Psycho' || Hajeongwoo (End)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora