6. Waiting

423 102 23
                                    

Akhirnya, hari ini sekolah. Tapi, tentu aku belum berangkat. Ini masih pukul 5 lewat 30. Coba tebak kenapa aku bangun pagi.

Ckckck, jawabannya aku menunggu pesan text dari manusia pizza hehe. Aku suka cara dia mengetik pesan dan mengirimkannya padaku.

Aku suka perhatiannya dan suka dengan waktu yang tepat waktu. Dia orang yang sangat displin. Tiada hari tanpa mengirim pesan. Bahkan, tak terlambat sepersekian detik.

"Dek! Bangun! Suda―"

Aku menoleh kearah pintu yang dibuka oleh Kak Soobin, lalu mengeluarkan cengiran quda tanpa dosaku.

"Pagi kak" Aku tersenyum lebar, lalu mendekati kak Soobin yang masih geleng geleng kepala melihat tingkahku.

"Gila kamu! Bangun jam berapa? Biasanya harus dibangunkan, ini tidak." Ia menghela nafas, mengusak rambutku perlahan.

"Jam 4?" Aku menaikan satu alisku sebentar, lalu terkekeh perlahan. "Kakak sendiri, pukul berapa?"

Kak soobin terlihat berfikir, memegang dagunya lalu menjentikan jarinya seakan akan mendapat jawaban yang pasti. "Tidak ingat!" Serunya.

Aku terkekeh geli, lalu mendorong Kak Soobin keluar dari kamarku, menutup pintu dan mengajak kak Soobin untuk sarapan.

Saat turun, aku mendapati ibu yang tersenyum hangat melihat kami berdua, sudah pulang rupanya.

"Woah, ibu pulang pukul berapa?" Kak Soobin mengerjap matanya beberapa kali. Lucu><

Ibu terkekeh, "Pukul 12 malam. Maaf ya, ibu sangat sibuk dengan pekerjaan ibu" Ia tersenyum gentir, meletakan roti panggang berselai blueberry kesukaanku dipiringku.

Aku meminum susuku perlahan "Ibu kerja apa?" Aku bertanya, namun ibu malah menatapku tak suka. Seakan sangat benci dengan pertanyaan itu.

"Iya, ibu kerja apa?" Kak Soobin menambahkan, ia mengunyah roti coklatnya dengan cepat.

Ibu menggeleng kuat "Tak perlu tahu, kalian hanya perlu belajar dengan baik dan mendapat pekerjaan yang lebih bagus dari ibu. Oke?" Ia mengelus pucuk kepala Kak Soobin dan aku. Rasanya hangat.

Kak Soobin mengerutkan alisnya, "Caranya? Bgaimana kita bisa tahu pekerjaan yang lebih bagus dari ibu padahal kami tak tahu apa pekerjaan ibu"

Sekali lagi, ibu terkekeh "Emm, caranya kalian belajar saja. Pekerjaan yang bagus itu yang kalian dapati"

Aku mengangguk cepat, melirik arloji hitamku dilengan lalu tersenyum cerah. "Sebentar, mau kekamar!" Aku berlari kencang kekamar.

Membuka pintu secepatnya dan meraih handphoneku dengan cepat. Duduk ditepi kasur lalu tersenyum.

Tepat sekali. Saat aku membuka aplikasi chat, pesan dari manusia pizza itu mengirim pesan. Aku sangat senang!

Manusia pizza♡

|Pagi? Jangan lupa sarapan dan semangat untuk hari ini! Aku menyanyangimu♡
05.53 PM

A-ah, iya terima kasih♡|
Kau juga, jangan lupa sarapan dan semangat!|
Read
05.53 PM

|iya♡
05.53 PM

Serius, rasanya ingin berteriak sekencang mungkin, aku sangat senang. Dan mungkin―aku menyukainya.

Ekhem, tolong jangan salah fokus dengan nama kontaknya. H-hanya saja seperti tanda love sangat cocok untuk menggambarkan perasaanku.

Aish, aku sangat bucin sekarang T__T

Chat.Where stories live. Discover now