Let The Bad Times Roll - Doyoung

93 15 22
                                    

written by bangshineesure (twitter)

Perasaan jatuh cinta pada seseorang agaknya dialami oleh hampir semua remaja, termasuk Doyoung Ariendra Maitra, yang juga menyimpan perasaannya pada gadis yang berada di kelas sebelah, Lyanna Claretta Asha. Namun dia termasuk laki-laki yang tidak dengan mudah mengungkapkan perasaannya atau sekedar PDKT. Meski begitu, sajak Kahlil Gibran "janganlah mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta itu berkembang dihatinya, tapi jika tidak, berbahagialah karna cinta itu tumbuh di dalam hatimu" menguatkan Doyoung untuk tetap mengejar cintanya apapun yang terjadi.

Ya, tidak bisa mengungkapkan atau sangat malu untuk sekedar memulai pembicaraan, tidak membuat Doyoung menjadi pasif. Dia selalu melakukan gesture-gesture kecil yang menandakan bahwa setidaknya dirinya eksis dalam hidup Lyanna. Seperti misalnya ketika Lyanna hendak ke kantin dia memastikan bahwa di depan meja tukang bakso sudah tersedia sambal untuk makan bakso karena sambal tersebut suka dipindah-pindahkan oleh anak-anak, atau sekedar mengembalikan kertas tugas Lyanna yang baru saja terjatuh. Yaa meskipun tanpa berkenalan karena itu sangat sulit untuknya

"Weh to!!" sapa Doyoung pada sahabatnya Haruto, teman sekalas Lyanna.

"Apeee..??!" jawab Haruto sewot.

"Gue kan jam pelajaran terakhir TIK, terus sebelum kelas gue masuk itu kelas lo kan pelajaran TIK..."

"Ya terus??" tanya Jeongwoo, yang juga menjadi sahabatnya sejak SD dan teman sebangku Haruto.

"Buku Lyanna ketinggalan. Ada di meja komputer gue masa. Padahal kan absen kita bedanya lumayan jauh. Terus berhubung anak-anak udah pada pulang yaa gue taro di kolong mejanya aja ya..." ujar Doyoung.

"Ya lo kasih ke Lyanna donggggg. Ish kalo lu naro di kolongnya, dia gak bakal tau kalo lo yang balikin tuh buku. Percuma dong susah-susah gue ama Jeongwoo ngumpetin itu buku dia biar lo yang terima" sewot Haruto.

"Yah to gue bilang juga ape, yang ada tuh buku dikasih ke kita" ujar Jeongwoo menyalahkan rencana Haruto.

"Oh ngomong dong!!" jawab Doyoung yang baru mengerti maksud sahabatnya itu.

"Yaudah besok aja lo balikin. Dengerin gua, besok lo balikinnya pas kelas kita selesai pelajaran olahraga. Kita olahraga lo kan pelajaran seni, abis dari lab seni lo langsung ke pinggir lapangan aja, yang depan kelas 9.1, dia biasa nongkrong disitu berdua sama Aisha" ujar Jeongwoo.

"Kalo lo gak berani sendiri, minta temenin Junghwan aja. Besok paling dia masuk sekolah, kan besok lu ulangan matematika. Gak bakal dia males masuk sekolah karena telat bangun kalo ada ulangan" kata Haruto.

"Eh sebentar! Gue kejer sekarang aja deh. Bus sekolah berangkat lima menit lagi. Thank you guyssss...byeeeeee!!" teriak Doyoung sambil meninggalkan ruangan kelas 7.1, kelasnya Lyanna.

Haruto dan Jeongwoo hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu. Mereka cukup greget dengan Doyoung yang sangat kaku terhadap perempuan itu. Doyoung pun segera berlari menuju parkiran sepeda di sekolahnya dan mengayuh sepedanya untuk menghampiri bus sekolah di halte depan sekolah tempat anak-anak biasa menaikinya.

Ketika sampai di sebrang halte, Doyoung bisa melihat sosok Lyanna yang sedang duduk dekat jendela. Wajah cantiknya terlihat jelas dari jendela membuatnya begitu terpesona hingga dirinya diam sesaat. Bukan hanya itu, Doyoung juga menantikan senyum manisnya yang membuat siapapun yang melihatnya menjadi teduh.

Namun tiba-tiba saja sebuah truck container besar melaju dengan kencang dari arah berlawanan dan tergelincir saat akan menikung ke kiri. Truk kehilangan kendali dan membuat lajunya semakin kencang hingga menabrak bus sekolah kemudian menabrak papan reklame hingga roboh. Akibatnya bus sekolah yang ada di halte terpelanting dan terguling jatuh menabrak halaman pagar sekolah, ditambah tertimpa papan reklame digital yang besar.

Ku•ra•wal {}Donde viven las historias. Descúbrelo ahora