Orang Dewasa

282 36 0
                                    


Jaemin duduk di salah satu kafe di depan pengadilan agama bersama Ryujin.

Seperti biasa cowok itu kalau banyak pikiran suka diem.
Buat Ryujin gregetan.

"apa yang lagi lo pikirin sekarang? Jangan bilang lo mau kabur-kaburan lagi" tanya Ryujin yang duduk di depan Jaemin.

Cowok itu menatapnya sekilas kemudian menjawab sekenanya "gak ada"

Ryujin menatap Jaemin gak percaya.
"udah jelas-jelas di depan gue muka lo asem banget gitu masih bisa bohong"

"cerita apa yang kamu harapkan dari aku? kalo ayah bunda kemungkinan pisah gitu ? kalau aku bakal jadi anak broken home?" nada suara Jaemin sedikit meninggi.

Sebenernya dia sekarang lagi butuh waktu sendiri.
Untuk berfikir lebih jauh.

Tapi Ryujin daritadi menatapnya mengintrogasi.
Mencoba membaca pikiran Jaemin dari raut wajahnya.

"lo gak tau kebenarannya kan? kita disini nunggu jawaban dari semua pemikiran lo itu"

Emang mereka lagi nunggu ayahnya Jaemin kelar urusan yang entah apa itu.
Mereka berjanji akan bertemu di kafe ini.

Jaemin menyandarkan kepalanya di sofa.

Harusnya acara bolos itu menyenangkan.
Malah pikin pusing.

Dia seharusnya sibuk mikir jawaban dari logaritma tapi malah sibuk mikir urusan keluarga.

Gak lama ayahnya Jaemin muncul memasuki kafe.
Ayah Donghae langsung duduk di sebelah Jaemin.

"Nafael bolos?" kemudian matanya menatap Ryujin juga.
Meminta jawaban.

Jaemin menatap ayahnya dengan malas "menurut ayah gimana"

Ayah Donghae hanya tersenyum kecut mendapat jawaban ketus dari anaknya.

"ayah, Ryujin pesenin minuman yah" Ryujin bangkit berdiri.
Maksudnya ia akan memberikan privasi bagi ayah dan anak ini ngobrol.

Menyelesaikan apapun itu diantara keduanya.

Ryujin juga gak enak kalau harus ikut campur
masalah keluarga Jaemin.

"Nafael, sejak kapan kamu jadi suka bolos? kalo kamu bolos nan-"

Jaemin langsung memotong "ayah di pengadilan agama nemenin client atau jadi client?"

Ayah Donghae langsung diam.
Menatap wajah putra sulungnya.

"maksud Nafael apa sih?"

"ayah ngerti kok maksud aku apa"

Ayah Donghae menghela nafas panjang.
"Nafael, kamu pasti berfikir macem-macem kan tentang ayah bunda?"

Jaemin hanya diam.
Menatap ice americano dingin di depannya yang sama sekali belum ia minum.

"ada banyak hal yang di alami orang dewasa. terkadang hal-hal tersebut membuat kamu bingung. itu wajar" kata ayah Donghae pelan.

Ayah Donghae tuh sebenernya lembut banget.
Jarang marah cuman orang tegas aja.

"aku udah cukup dewasa yah"

Ayah Donghae mengelus kepala Jaemin "masa sih anak ayah udah dewasa? perasaan kemarin Nafael baru minta di belikan celana yang gambar mickey mouse"

"ayah maaah itu kan udah lama banget"

Ayah Donghae kemudian tersenyum "ayah dan bunda memang ada masalah. tapi apa yang kamu pikirkan itu gak benar. dalam setiap rumah tangga pasti ada ketidakcocokan, tapi sampai sejauh ini ayah bunda kan masih sama-sama"

Adolescence  [✔️]Where stories live. Discover now