Chap.26

2.6K 354 16
                                    

"Jungkook-ssi!"

Jungkook terkejut dan segera bangkit dari pinggir ranjang. Dengan tujuan utama menunggu Rose mandi, berakhir berlari panik ke kamar mandi dan mengetuknya dengan gestur panik. "Ya, aku disini! Kau kenapa?!"

"Tolong ambilkan pengering rambut di meja. Hehehe.."

Jungkook sukses menepuk dahi. Dengan pemikiran yang melambung jauh--dimana dia mengira Rose tergelincir sampai jatuh atau apalah--menjadi sedikit lega bercampur jengah.
"Ya, Tuhan. Kukira kau jatuh."

"Pengering rambut! Aku butuh pengering rambut!"

Dengan langkah tenang, Jeon Jungkook berjalan ke meja rias--yang semenjak dia menikah, sudah berada dikamarnya. Mengambil pengering rambut milik Rose dan membawanya menuju pintu kamar mandi.

"Buka pintunya,"

Kemudian pintu terbuka. Sebuah lengan ramping putih dan terlihat sangat lembab karna terkena cahaya lampu kamar--terulur keluar dari celah yang pas-pas saja dengan tangannya. Memasang telapak sebagai gestur meminta dan Jungkook sedikit bermain dengan menjauhkan benda itu.

"Jungkook, mana pengering rambutnya?! Jangan sampai aku menjambakmu!"

Pemuda itu malah tertawa lebih dulu sebelum akhirnya menyerahkan benda itu kepada Rose yang sudah menariknya masuk dan pintu dihempaskan lagi.

"Cepat-cepat, Chagi. Aku juga mau mandi." Jungkook berkata mengingatkan sebelum berbalik menuju pinggir tempat tidur lagi untuk bermain ponsel sambil menunggu Jeon-Park itu keluar.

...

"Jadi kita mau kemana sekarang?"

Rose menarik sabuk pengaman disisi kirinya dan memasang. Menatap pada Jungkook disebelahnya yang juga melakukan hal sama setelah sebelum ini, mereka makan siang menjelang sore di restoran Ibunya Kim Taehyung.

"Mau langsung pulang atau jalan-jalan dulu?"

"Jalan-jalan?"

"Ya." Jungkook menjawab dengan senyum tipisnya dan menyalakan mesin mobil. "Kau mau kemana, kira-kira?"

Rose mengulum senyum misterius sambil menggulung-gulung ujung rambutnya dengan jari.
"Sebenarnya--"

Jungkook disebelahnya juga menoleh dengan singkat. "Apa?"

"Aku berencana mau mewarnai rambutku."








"Hah?"

"Iya, Jung!" Seru gadis itu. Rose bangkit dari sandarannya dengan wajah antusias menatap Jungkook yang terlihat mengerut bingung. "Aku--"

"Dengan rambut pirang begitu, kau sudah mencolok. Berharap apa lagi? Sudahlah, jangan aneh-aneh. Atau kulaporkan pada Jimin?"

Ekspresi girang Rose mendadak luntur. Digantikan raut wajah cemberut dan mengendik pasrah.
"Aku kan hanya ingin tampil beda di pesta ulangtahunmu malam ini." Gumamnya.

Tapi bukan Jungkook namanya kalau tidak gampang luluh. Dalam artian luluh hanya pada orang-orang kesayangannya. Dan Ia melirik Rose sejenak sebelum menghela nafas panjang.
"Baiklah."


Tahu? Rose langsung menoleh dengan wajah sumringah. "Yang benar?!"

Jungkook mengangguk pasrah dan berhenti tepat di depan lampu merah yang menyala hingga pengendara lain juga melakukan hal sama.
"Tapi ada syaratnya. Rambut pirangmu harus kembali lagi nanti."

"Ya sudah pasti." Gadis itu menyamankan duduknya. "Kalau Mum tahu aku mewarnai rambut, dia akan terbang dari luar negeri untuk menjewerku."

"Lalu kenapa kau mau kalau Ibumu tidak setuju?"

The Lost Euphoria [2020]END✔ Where stories live. Discover now