3. Tak saling mengenal

490 39 2
                                    

Jungkook bangun ketika matahari hampir mencapai puncaknya karena baru bisa tidur saat dini hari.

Setelah bangun, hal pertama yang ia lakukan adalah mandi. Jungkook tidak suka jika tubuhnya kotor ataupun bau. Setelah selesai mandi ia baru sadar kalau Seokjin tidak ada di rumah.

Eommanya terlihat sedang bersantai di ruang keluarga sambil menonton TV. Appanya sepertinya sedang keluar karena tidak terlihat di rumah. Eomma dan Appa Jin memang sedang tidak di rumah sejak semalam karena harus berkunjung ke rumah sanak saudara di kampung.

Jungkook sendiri berusaha melupakan kejadian semalam dengan menyibukkan diri bermain game.

Dia bukan siswa teladan yang akan belajar untuk mengalihkan pikirannya. Dia juga bukan anak rajin yang akan membersihkan seluruh rumah untuk menyibukkan dirinya. Dia hanyalah seorang pemuda biasa yang akan melakukan hal-hal menyenangkan untuk mengalihkan pikiran dan menyibukkan dirinya.

Tanpa terasa aktivitas bermain gamenya sudah menghabiskan banyak waktu. Kini waktu telah menunjukkan pukul lima sore. Seokjin belum kembali, padahal Jungkook sangat ingin melihatnya.

Tanpa Jungkook sadari ternyata Seokjin sudah ada di kamar. Jungkook terlalu fokus terhadap rasa rindunya sehingga saat orang yang dirindukan datang pun ia tak menyadarinya.

Jungkook menghela napas panjang, "Kangen.." lirihnya yang terdengar oleh telinga Seokjin karena suasana yang hening. Seokjin yang mendengar lirihan Jungkook salah paham dan mengira Jungkook sedang merindukan orang yang disukainya.

Sebenarnya gak salah juga sih, Jungkook memang sedang merindukan orang yang disukai bahkan dicintainya. Seokjin saja yang tidak mengetahui bahwa orang itu adalah dirinya.

Seokjin merasa harus mengatakan perasaannya sebelum terlambat dan sebelum Jungkook pergi (berkencan) dengan orang lain. Seokjin menghampiri Jungkook yang tengah asik menghalu rindu.

"Kook, ada yang ingin aku omongin" kata Seokjin cepat. Jungkook tidak menjawab karena masih bingung setelah sadar dari haluan rindunya.

"Kamu, apakah kamu menyukaiku?" Tanya Seokjin.

Hening selama beberapa detik. Jungkook kaget, dia bingung dengan arah pertanyaan Seokjin. Suka yang seperti apa yang Seokjin maksud.

"Suka..." kata itu akhirnya keluar dari mulut Jungkook. "...tentu saja aku menyukaimu hyung, kau saudara terbaik yang pernah ada" lanjut Jungkook dengan nada ceria yang sedikit dipaksakan.

"Bagaimana jika rasa suka yang kumaksud bukan rasa suka yang seperti itu. Apakah kau mau bersamaku?" Ujar Seokjin sambil menunduk.

"Hah" respon Jungkook kaku, otaknya mungkin akan konslet karena memikirkan situasi sekarang. Ada apa dengan hyungnya ini. Mungkinkah dia salah minum obat atau salah makan saat seharian main di luar.

"Ahh lupakan hahahaha.. Kau ini terlalu serius kook hahaha. Tentu saja aku saudara terbaik yang pernah ada" lanjut Seokjin sambil tertawa keras memecah keheningan.

 Tentu saja aku saudara terbaik yang pernah ada" lanjut Seokjin sambil tertawa keras memecah keheningan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ya seperti itulah hyungnya, senang bercanda dan tertawa. Untunglah Jungkook sudah tau bagaimana Seokjin'nya', sehingga ia tak mengeluarkan kata yang memang seharusnya cukup dipendam saja.

Sayangnya Jungkook tak benar-benar mengenal pujaan hatinya itu. Jika Jungkook mengenalnya ia tak mungkin merasa sedih saat ini.

Baik Seokjin maupun Jungkook, keduanya tidak saling mengetahui satu sama lain. Andai keduanya tau, kesedihan dan kegelisahan yang mereka rasakan tak akan terlalu larut.

🐹💔🐰 🐹💔🐰 🐹💔🐰

Di depan kelas terlihat seorang siswa tampan yang tampak sedang memperkenalkan diri. Ya, dia seorang siswa baru yang masuk di tahun ke tiga. Sangat aneh sebenarnya, karena tidak biasanya murid pindah kelas di tahun itu dan tidak ada juga sekolah yang akan menerimanya.

"Namaku Kim Taehyung. Mohon bantuannya semua" kata si murid baru sambil membungkukkan badannya 45°.

Mata Taehyung aka si murid baru melirik ke sudut ruangan dimana Seokjin berada dan sudut bibirnya terangkat menampakkan deretan giginya. Seokjin yang tidak memperhatikan tidak menyadarinya, sedangkan siswi-siswi di kelas itu heboh karena senyum kotak yang Taehyung tunjukkan.

Guru yang tadi datang bersama Taehyung, mempersilakan Taehyung duduk sebelum ia keluar dan menyuruh murid-muridnya untuk belajar mandiri karena guru yang seharusnya mengajar tidak masuk.

Taehyung duduk tepat di sebelah Seokjin, karena hanya itu kursi kosong yang tersisa. Seokjin masih saja tak menghiraukan Taehyung. Tubuhnya memang di kelas, tapi hati dan pikirannya entah sedang berada dimana.

"Seokjin Hyung" panggil Taehyung.

Belum ada jawaban.

"Seokjin Hyung" ulang Taehyung sambil mencolek bahu lebar Seokjin.

"Ah iya?" Kaget Seokjin.

"Eh.. Taehyung, kok kamu ada di sini?" Tanya Seokjin yang heran melihat Taehyung ada di kelasnya.

Jadi, Taehyung itu adalah adik kelas Seokjin di SMP. Seokjin dan Taehyung itu beda satu tahun terus pas masuk SMA Taehyung pergi ke luar negeri karena orang tuanya, untuk itu Seokjin heran ketika melihat Taehyung ada di kelasnya.

"Kemana aja kau Hyung tadi aku udah kenalan di depan kelas loh..." Taehyung cemberut.

Dari kejauhan terlihat orang-orang yang berbisik-bisik tentang Seokjin dan Taehyung, seperti 'loh mereka saling kenal', 'wah orang-orang tampan memang ditakdirkan saling mengenal', 'ah.. kelas kita diisi oleh orang-orang tampan, aku tak punya kesempatan'.

"...btw, apa kabar Hyung?"

"Kabar baik. Kamu sendiri bagaimana? Kenapa bisa ada di kelas ku?"

"Kabar baik juga Hyung. Ah itu.. aku lompat kelas hehe. Aku tak suka di luar negeri. Jadi aku minta balik ke Korea sama mama papa. Di sini aku tinggal di apartemen sendirian. Ah kebebasan yang aku impi-impikan."

Seokjin dan Taehyung bercengkrama dengan akrab. Kelas mandiri mereka habiskan untuk mengobrolkan ini dan itu.

🐹🐰 🐹🐰 🐹🐰 🐹🐰

Sementara di kelas Jungkook, seorang guru sedang menjelaskan rumus matematika yang sangat menyebalkan. Jungkook sendiri tidak bisa fokus pada pelajarannya. Ia hanya mencoret-coret bukunya tak jelas. Membuat goresan abstrak untuk menyalurkan kepusingannya. Entah ia pusing karena matematika atau karena hal lain.

Sesekali Jungkook melihat ke luar jendela. Di luar terdapat bunga-bunga yang telah mekar dan mulai berguguran. Angin membawanya terbang. Pemandangan yang indah. Setidaknya keindahan ini bisa mengalihkannya dari sesuatu yang membuatnya gelisah akhir-akhir ini.

Saat sedang asik memandangi bunga yang berguguran. Netra Jungkook menangkap sesuatu yang tidak asing baginya. Di bawah sana terlihat dua orang laki-laki tampan yang berjalan beriringan di bawah guguran bunga. Ya, itu Seokjin dan Taehyung.

'Seokjin Hyung? Dengan siapa dia?'

"...kook!"

"... Jungkook!"

"Jeon Jungkook!"

"A-ah iya pak, kenapa?" Jawab Jungkook kaget sambil berdiri.

"Ke depan. Jawab pertanyaan ini!"

'Habis aku, aku bahkan tidak tau apa itu T_T' batin Jungkook. (pelajaran untuk kita semua, kalau guru lagi jelasin jangan ngelamun. Kalau tidur boleh hehe)

To Be Continued

Next–>>

Just Love (Jinkook)Where stories live. Discover now